Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kembali meraih penghargaan Digital Innovation for Sustainable Impact dalam ajang Digital Innovation Awards 2025 di Jakarta.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kontribusi nyata Sampoerna dalam memperkuat daya saing UMKM melalui dua program unggulan di bawah Payung Program Keberlanjutan ”Sampoerna untuk Indonesia”, yaitu Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Kedua program ini telah menjadi katalisator penting dalam mendorong UMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah tantangan era digital.
“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada 347.000 UMKM binaan Sampoerna yang tersebar di seluruh Indonesia, yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan transformasi digitalisasi UMKM,” ujar Ivan Cahyadi, Presiden Direktur Sampoerna.
Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) Bagikan Dividen Rp 6,53 Triliun dari Laba 2024, Cek Jadwalnya
SRC: Ekosistem Digital untuk Toko Kelontong yang Lebih Kompetitif
Melalui program SRC, Sampoerna telah memberdayakan lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia. Inovasi digital diwujudkan melalui pengembangan aplikasi AYO by SRC, yang menghubungkan toko kelontong dengan mitra grosir dan konsumen. Aplikasi ini telah memfasilitasi lebih dari 11,5 juta transaksi dengan nilai lebih dari USD 1 miliar, dan berkontribusi terhadap omzet tahunan sebesar Rp236 triliun, atau setara dengan 11,4% dari total PDB Retail Nasional 2022.
Lebih dari sekadar platform transaksi, AYO by SRC juga menjadi alat bantu manajemen usaha, pemasaran, dan pengembangan kapasitas digital bagi para pelaku toko kelontong. Saat ini, lebih dari 90% anggota SRC telah aktif menggunakan aplikasi ini, menjadikannya salah satu contoh nyata digitalisasi UMKM yang berhasil diterapkan secara luas dan inklusif.
SETC: Mendorong UMKM Naik Kelas dan Cakap Teknologi
Sementara itu, SETC telah menjadi pusat pelatihan kewirausahaan yang berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM, khususnya dalam aspek manajerial, pemasaran digital, dan inovasi produk. Sejak didirikan, SETC telah melatih lebih dari 97.000 peserta, dengan lebih dari 1.600 UMKM binaan aktif, dan 80% di antaranya telah terdigitalisasi.
Program pelatihan SETC tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis. Peserta dibekali dengan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana membangun bisnis yang berkelanjutan, relevan dengan kebutuhan pasar, serta mampu memberikan kontribusi sosial dan lingkungan. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan UMKM yang tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu tumbuh secara berkelanjutan.
“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang membuka akses dan memperluas peluang. Kami melihat langsung bagaimana pengusaha UMKM yang sebelumnya terbatas secara geografis kini mampu menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing mereka di tengah perubahan zaman,” kata Ivan.
Baca Juga: Dorong Ekonomi, HM Sampoerna Kembangkan SDM Unggul
Kolaborasi Strategis untuk Dampak Lebih Luas
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Sampoerna terus memperluas kolaborasi strategis lintas sektor. Baru-baru ini, SRC menjalin kemitraan dengan sejumlah BUMN seperti Perusahaan Umum (Perum) BULOG, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pos Indonesia, dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem UMKM dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Sampoerna terus memperluas kolaborasi strategis. Baru-baru ini, SRC menjalin kemitraan dengan sejumlah BUMN seperti Perusahaan Umum (Perum) BULOG, BRI, Pos Indonesia, dan Telkomsel. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem UMKM dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.
“Kami percaya bahwa peningkatan taraf hidup masyarakat dimulai dari pemberdayaan di tingkat akar rumput, termasuk pengusaha UMKM. Melalui pelatihan, pendampingan, dan akses jaringan, kami ingin memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi bagi ekonomi nasional,” ucap Ivan.
Penghargaan ini menjadi momentum penting bagi Sampoerna untuk terus memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif melalui inovasi digital yang berdampak nyata. Dengan pendekatan berbasis komunitas, teknologi, dan kolaborasi, Sampoerna berkomitmen untuk terus mencetak lebih banyak UMKM yang tangguh, adaptif, dan transformatif.
Baca Juga: HM Sampoerna Dorong Ekspor Produk Tembakau Inovatif
Selanjutnya: Riset Bain & Company: Tekanan Baru Hantam Industri Private Equity Global di 2025
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News