Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MAJALENGKA. Usai diresmikan oleh Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) enam bulan lalu, Bandara Udara Internasional Kertajati masih belum optimal dioperasikan.
Bandara yang dikelola oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ini masih tampak sepi. Berdasarkan pantauan Kontan.co.id di lokasi sekitar pukul 12.00-17.00 para penumpang hanya terlihat beberapa saja.
Hal itu pun diakui Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT BIJB Agus Sugeng yang mengatakan, memang perlu usaha yang luar biasa untuk mendatangkan penumpang. Sebab, penumpang merupakan faktor utama mendatangkan para maskapai.
Asal tahu saja, hingga saat ini di Kertajati, baru ada satu maskapai untuk melayani penerbangan domestik yakni Citilink yang baru melakukan penerbangan satu kali ke Surabaya setiap harinya.
Kemudian setiap Sabtu Kertajati juga melayani penerbangan ke Jeddah, Mekkah untuk umrah. Tapi ke depan, lanjut dia, per 10 November nanti Citilink akan menambah tujuan penerbangannya ke Kualanamu, Medan dan Tanjung Karang, Semarang.
Agus pun mengumpamakan mengelola Bandara Kertajati ini seperti 'telur atau ayam duluan'. "Karena penumpang menginginkan maskapai, tapi maskapai juga mempertanyakan mana penumpangnya?," jelas dia saat di Bandara Kertajati, Jumat (2/11).
Untuk itu pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk 'memecah telur tersebut' agar bandara ini lebih ditengok oleh masyarakat. Upaya pertama, adalah menawarkan insentif terhadap para maskapai untuk membuka penerbangan lewat Bandara Kertajati.
Insentif itu seperti menggratiskan biaya operasional pada tahun pertama. "Kita Rp 0 untuk tahun pertama, ini untuk menarik maskapai ke sini" tambah Agus.
Tak hanya terhadap maskapai, insentif juga dilakukan kepada tenant yang diberikan Grace periode (penundaan pembayaran) pembayaran setelah tempatnya beroperasi.
Bahkan, pembagian penghasilan juga dikurangi agar tenant juga bisa bertumbuh. Kedua, upaya strategi bekerjasama dengan berbagai kepentingan seperti para asosiasi-asosiasi seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA)
Ketiga, kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning) untuk menyadarkan bahwa, bandara ini bisa meningkatkan ekonomi daerah.
Keempat adalah, tentunya promosi-promosi kepada masyarakat kelewat komunitas. "Bahkan sempat juga ada pameran, agar masyarakat tahu bahwa bandara ini bagus banget," kata Agus.
Tapi ia menilai, salah satu sebab Bandara Kertajati masih sepi karena masih beroperasinya Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara di Bandung. Belum lagi akses menuju Kertajati juga masih belum efektif karena masih lewat tol Cipularang dan Cipali.
"Sementara tol Cisendawu masih belum selesai. Semoga cepat selesai agar orang-orang Bandung bisa ke sini" katanya. Tak hanya itu, akses melalui kendaraan seperti DAMRI juga sudah dikerahkan ke Kertajati.
"Sebetulnya potensi bandara ini sangat besar sekali, kita pun terus berupaya agar bandara ini bisa digunakan dan dikenal masyarakat," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News