kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal lebih jauh tur virtual, penyelamat bisnis pariwisata


Sabtu, 27 Juni 2020 / 10:20 WIB
Mengenal lebih jauh tur virtual, penyelamat bisnis pariwisata


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pariwisata menjadi salah satu sektor usaha yang paling pertama dan terpuruk selama pandemi virus korona. Tapi, sebagian pebisnis wisata tidak patah arang menyikapi kondisi yang terjadi. Berbagai upaya mereka lakukan untuk bisa bertahan.

Hingga tercipta wisata yang memanfaatkan teknologi digital alias virtual tour. Dalam kegiatan tur virtual, peserta bakal mendapat suguhan destinasi wisata yang bisa mereka nikmati melalui perangkat digital, bisa laptop atau gadget lainnya. Selama tur, ada pemandu wisata (tour guide) yang akan menjelaskan destinasi wisata itu.

Menurut Irwan Thamrin, Founder dan Chief Executive Officer Wisata Sekolah, kemunculan wisata virtual tidak terlepas dari tren pertemuan secara digital atawa webinar, baik lewat aplikasi Zoom, Hangout, ataupun Google Meet.  Pebisnis wisata akhirnya memanfaatkan kegiatan webinar ini untuk menyajikan tur virtual. "Kalau webinar kan cuma satu tempat, sedangkan virtual tour bisa beberapa tempat," katanya ke KONTAN.

Baca Juga: Berikut daftar 188 wilayah yang masuk zona kuning

Irwan pun mencoba membuat layanan tur virtual ke beberapa tempat wisata. Langkah ini demi mendongkrak kinerja usahanya yang anjlok hingga 90% selama pandemi virus korona dan terpaksa merumahkan lima karyawan hingga tersisa  tiga pekerja saja.

Baca Juga: Wah, Perhutani buka 38 tempat wisata, kebanyakan berada di Bandung Utara

Layanan tur virtual mulai Irwan buka pada pertengahan April lalu dengan tema yang beragam. Setiap tema ia jalankan seminggu sekali. Ada yang bertema Jakarta Urban Asia, Geopark di Indonesia, wisata masjid tertua, wisata Pulau Penyengat di Bintan, wisata internasional di Jerman, dan wisata urban legend di Jakarta atau Bandung.

Ia membanderol tarif paket tur tersebut Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per paket. Sekali menggelar paket tur virtual, dia sanggup menjaring 40 sampai 50 peserta. 
Untuk menggelar tur virtual tersebut, Irwan menjalin kerjasama dengan pemandu wisata di tempat asal wisata. Jika ada peserta yang ingin buah tangan dari tempat wisata itu, si pemandu bisa melayaninya. Tentu, Irwan memberi ongkos ke pemandu wisata.

Melihat hasil yang lumayan itu, Irwan bakal menawarkan paket tur virtual ke sekolah-sekolah. Saat ini, masih dalam tahap penjajakan ke sekolah-sekolah, dengan harapan bisa berjalan di tahun ajaran baru nanti.

Tur virtual kini juga menjadi salah satu layanan dari Blibli Tour & Travel. Menurut Vice President of Blibli Tour & Travel Category Theresia Magdalena, layanan tersebut baru beroperasi pada 1 Juni kemarin. "Ini bentuk dukungan Blibli pada industri pariwisata di era new normal," katanya kepada KONTAN.

Setiap sesi, jumlah peserta yang ikut rata-rata 70 sampai 90 orang dengan durasi 60 menit. Tarifnya Rp 25.000-Rp 30.000 per orang untuk tur virtual domestik, dan yang luar negeri Rp 50.000-Rp 150.000. Blibli bekerjasama dengan beberapa pihak di kegiatan tur virtual ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×