kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Menggantikan Shell di Blok Masela, 32 perusahaan mulai akses data


Rabu, 05 Agustus 2020 / 16:18 WIB
Menggantikan Shell di Blok Masela, 32 perusahaan mulai akses data
ILUSTRASI. Peta blok Masela


Reporter: Filemon Agung | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya buka suara soal kelanjutan Blok Masela setelah Royal Dutch Shell (Shell) yang berniat melepas hak partisipasi sebesar 35%.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Ego Syahrial membenarkan kabar open data yang kini tengah dilakukan oleh Shell.

Ia menuturkan sejumlah perusahaan telah menyatakan minat untuk mengakses data potensi Blok Masela tersebut.

Baca Juga: Sejak Blok Masela ditetapkan 20 tahun lalu, lahan di sana sudah diduduki banyak pihak

"Betul mereka (Shell) lagi proses open data ini. Ada 32 calon yang lagi proses buka data ini," ungkap Ego di Jakarta, Rabu (5/8).

Ego melanjutkan, proses perizinan oleh Kementerian ESDM khususnya untuk perusahaan overseas (luar negeri) juga telah diproses oleh pihaknya.

Kendati demikian ia belum mau merinci seputar detail perusahaan-perusahaan tersebut.

Baca Juga: DPR desak kepastian kelanjutan proyek Masela DPR desak kepastian kelanjutan proyek Masela

Ia pun memastikan, jika Shell benar-benar hengkang proyek Masela akan tetap berjalan.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK migas) Dwi Soetjipto mengakui kondisi pandemi covid-19 menjadi penghambat dalam proses open data. Pasalnya selama ini para calon investor yang tertarik akan datang ke Indonesia untuk melihat data potensi blok migas.

Sementara itu, mengenai niatan perusahaan yang beroperasi di dalam negeri, Dwi mengungkapkan belum mendapatkan laporan terbaru.

Baca Juga: MedcoEnergi tertarik membeli 35% saham Shell di Blok Masela 

Sebelumnya, SKK Migas memprediksi proses divestasi Shell di Masela baru akan rampung di 2021 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×