Reporter: Bagus Marsudi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Berbisnis secara online melalui internet memang tengah menjadi tren. Jika melihat ke belakang, pelaku bisnis di wahana dunia maya ini biasanya merupakan beberapa perusahaan menengah besar yang punya akses teknologi informasi. Namun, kondisi berbeda terjadi beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan kecil menengah pun mulai ikut memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk memperluas jaringan pasarnya.
Cara yang paling mudah dan murah untuk berbisnis melalui online adalah dengan membuat situs (website). Hal itu dapat dilakukan dengan membayar jasa programmer web, atau dapat pula dengan membangun blog gratis seperti dalam blogger, wordpress dan lainnya. Tapi, kalau pun itu belum cukup, Google, perusahaan yang memiliki mesin pencari terbesar di dunia, menawarkan solusi beriklan murah di internet. Fasilitas tersebut dinamakan Google AdWords.
AdWords bukanlah konsep iklan baru. Sejak dikeluarkan tahun 2002 silam, banyak iklan sejenis di beberapa situs web terkenal seperti Overture, SearchGalore, Kanoodle, dan Looksmart. Tapi, Google AdWords yang selalu terlihat di bagian kanan hasi pencarian di Google justru lebih populer. Maklum, bentuknya tak terkesan sebagai iklan secara blak-blakan.
Derek Callow, Manajer Pemasaran Google Southeast Asia, menegaskan bahwa Google AdWords menawarkan solusi bagi 50 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia yang ingin menumbuhkan bisnisnya lebih besar dengan merangkul pelanggan online di seluruh dunia. "Dengan menawarkan tarif mulai Rp 90 per iklan, Google AdWords membantu UKM yang punya anggaran iklan rendah," tutur Callow.
Menurut Callow, terdapat beberapa keuntungan yang bisa dinikmati pengiklan di Google AdWords. Salah satunya yakni jangkauan yang tepat sasaran. “Orang mengakses Google lantaran butuh sesuatu. Nah, pengiklan langsung bisa membidik konsumen sesuai minat dan kebutuhannya," ujar Callow. Yang tak kalah penting, pengiklan hanya membayar kalau ada pengunjung situs yang mengklik iklan yang dipasang.
Jika mau yang lebih spesifik, para pengiklan juga bisa menentukan sendiri anggaran, materi, dan target yang bakal dibidik. Mulai dari memilih lokasi, bahasa, dan waktu memasang iklan. "Sewaktu-waktu, pengiklan bisa mengubah materi jika dianggap kurang kena sasaran," terang Callow.
Untuk membuat iklan online di Google yang berkapasitas maksimal 64 karakter, cukup gampang. Terlebih dulu, Anda sebaiknya punya alamat situs, email, atau nomor kontak. Semua informasi ini akan ditampilkan dalam materi iklan singkat yang Anda buat.
Selanjutnya, Anda perlu mendaftar dan memiliki account di Google AdWords dengan mengunjungi https://adwords.google.co.id. Bagi yang belum mengerti, Anda bisa memilih paket untuk pemula (perdana). Namun, ada juga paket standar buat mereka yang sudah fasih menggunakan AdWords. Berikutnya, Anda harus mengisi beberapa data seperti lokasi, bahasa, alamat situs, dan materi iklan sesuai karakter yang ada.
Setelah itu, Anda harus memasukkan beberapa opsi kata kunci yang lebih mungkin digunakan orang saat menggunakan mesin pencari Google dan dekat dengan produk Anda. Lantas, Anda diminta menentukan mata uang pembayaran dan anggaran iklan bulanan Anda. Baru kemudian, Anda membuat account pembayaran dengan kartu kredit.
Derek mengklaim, bahwa biaya iklan di Google AdWords mulai dari Rp 90 per iklan. Tapi, itu biaya paling minimum. Ada pula beberapa biaya lain yang perlu dibayar. Pertama, biaya pengaktifan (sign up) sebesar Rp 50.000. Kedua, biaya setiap ada yang mengklik iklan Anda. Untuk ini, Anda bisa menentukan sendiri biaya per klik (BPK) yang akan Anda bayar. "Dengan menghitung sendiri asumsi BPK dan target pengakses, Anda bisa membuat anggaran bulanan pengiklan," tutur Callow.
Yang harus Anda pahami, jika Anda menentukan BPK lebih tinggi pada kata kunci yang sangat spesifik, iklan Anda akan cenderung lebih sering ditampilkan dan menduduki posisi lebih tinggi dari pengiklan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News