Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai penandatanganan perjanjian dagang Indonesia–Peru pada 11 Agustus 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan rencana pemerintah untuk kembali meneken perjanjian perdagangan dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, perjanjian berikutnya yang akan ditandatangani adalah dengan Kanada (ICA-CEPA). Ia memastikan perundingan ICA-CEPA telah rampung dan tinggal menunggu proses penandatanganan.
“Insya Allah dalam beberapa waktu ke depan, harapannya di tahun ini juga kami akan menandatangani CEPA yang juga sudah selesai perundingannya, juga dari kawasan benua Amerika, yaitu Kanada,” ujar Djatmiko dalam Konferensi Pers di Kantor Kemendag Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga: Lewat IP-CEPA, 90% Produk Indonesia Bebas Bea Masuk ke Peru
Jika terealisasi, Indonesia akan memiliki tiga CEPA aktif dengan negara-negara di kawasan Amerika pada tahun ini, yakni dengan Chile, Peru, dan Kanada. Meski demikian, Djatmiko mengungkapkan waktu pasti penandatanganan ICA-CEPA belum ditentukan.
“Kami masih mencari waktu yang tepat, karena ini nanti disaksikan Kepala Negara, melibatkan delegasi kedua pemerintahan. Jadi kita masih mencari waktu yang tepat,” katanya.
Ia menambahkan, Kemendag bersama kementerian/lembaga terkait akan terus mempercepat perundingan berbagai perjanjian perdagangan baru sebagai strategi diversifikasi pasar.
“Nah jadi kalau Peru ini sudah selesai sudah ditanda tangan, yang sudah selesai tapi belum ditanda tangan tapi akan ditanda tangan tahun ini adalah Kanada, Eurasia atau EAEU (Eurasian Economic Union) itu gabungan antara Rusia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Armenia, kemudian ada Tunisia PTA dengan kawasan Afrika Utara,” jelasnya.
Baca Juga: Presiden Peru Ungkap Isi Kesepakatan IP-CEPA, Buka Investasi dan Perluas Perdagangan
Selain itu, pemerintah tengah mengebut penyelesaian perjanjian dagang Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).
“Nanti EU akan berikutnya, belum selesai. Jadi kita akan coba selesaikan. Pak Presiden sudah mengumumkan ada kesepakatan politis untuk menyelesaikan segera di tahun ini. Ya mudah-mudahan nanti dalam beberapa minggu depan bisa kita benar-benar tuntaskan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani CEPA dengan Peru. Kemendag memperkirakan nilai perdagangan bilateral kedua negara dapat meningkat hingga US$ 5 miliar dalam beberapa tahun mendatang.
Perjanjian dengan Peru mencakup 7.257 pos tarif (PT) dari total PT negara tersebut, meliputi produk prioritas seperti kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit, serta kulkas dan pendingin.
Selanjutnya: BCA Salurkan Kredit Kendaraan Bermotor Rp 65,4 Triliun per Juni 2025
Menarik Dibaca: 4 Resep Kue Cokelat Gluten Free Tanpa Terigu, Camilan Favorit yang Enak dan Gampang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News