kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengintip manisnya peluang industri fesyen muslim di Indonesia


Jumat, 08 Mei 2020 / 18:33 WIB
Mengintip manisnya peluang industri fesyen muslim di Indonesia
ILUSTRASI. Nasabah memilih busana muslim di acara Ramadan Fair BTN 2017 di Kantor BTN Jakarta, Senin (12/6). Melalui Ramadan Fair ini ditargetkan bisa membukukan 2500 tramsaksi dan pendapatan non bunga sebesar Rp 100 juta dengan mengoptimalkan transaksi non tunai./p


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring pertumbuhan jumlah umat muslim dunia, industri fesyen muslim terus berkembang. Adapun hal ini juga menjadi peluang usaha bagi industri kecil menengah (IKM) sektor fesyen muslim di tanah air.

Buktinya saja kalau melihat data The State Global Islamic Economy Report sepanjang tahun 2019-2020, konsumsi fesyen muslim dunia mencapai US$ 283 miliar. Angka tersebut diproyeksi terus meningkat hingga 6% pada tahun 2024, sehingga konsumsi fesyen muslim dunia bakal menembus US$ 402 miliar.

Baca Juga: Ajukan bangkrut, peritel fesyen J.Crew Group tutup 321 toko

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, konsumsi fesyen muslim nasional saat ini berada di angka US$ 21 miliar.

“Hal ini menunjukkan peluang bagi industri fesyen muslim di dalam negeri untuk dapat berkontribusi atau mengisi pasar domestik dan global,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7).

Adapun  industri fesyen muslim nasional, khususnya sektor IKM memiliki potensi untuk menjadi pemain besar dan mampu bersaing sehingga produk-produknya mampu kompetitif dan dapat diserap dengan optimal.

“Berdasarkan The State Global Islamic Economy Report 2019/2020, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Kita masih punya peluang untuk menjadi yang terdepan di sektor industri fesyen muslim dunia,” ungkapnya.

Industri fesyen muslim juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 8,3 miliar dan pada periode Januari-Februari tahun 2020, ekspor industri pakaian jadi menembus US$ 1,38 miliar.

Baca Juga: Zilingo telah PHK 5% karyawan untuk restrukturisasi bisnis

Industri pakaian jadi juga memiliki peran besar pada kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019, yaitu sebesar 5,4% yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%.

Berdasarkan kekuatan yang dimiliki sektor industri fesyen muslim nasional, Menperin mendorong seluruh pihak mulai dari pelaku industri, desainer, pemerintah, marketplace, akademisi, hingga pihak terkait lainnya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh industri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×