Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan proyek properti berbasis transit oriented development (TOD) di Jakarta sudah ramai diperbincangkan sejak dua tahun lalu.
Sejumlah developer mulai mengembangkan proyek dengan embel-embel TOD walaupun belum benar-benar mengadopsi konsep kawasan TOD yang sebenarnya seperti di negara-negara maju.
Bahkan, pengembang pelat merah sudah melakukan seremoni groundbreking sejumlah proyek TOD yang terintegrasi dengan stasiun commuter line tahun 2017. Seremoni itu dilakukan dengan gemerlap dihadiri sejumlah menteri mulai dari Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, hingga Menteri PUPR.
Tahun lalu, setidaknya ada tiga proyek TOD di stasiun comuterline di wilayah DKI jakarta yang peletakan batu pertamanya diresmikan oleh ketiga meneteri tersebut didampingi oleh pejabat perusahaan BUMN terkait yang akan terlibat dalam pengembangan proyek-proyek itu. Namun hingga tahun berganti tahun, belum terlihat progres pembangunan di ketiga proyek itu.
Salah satu proyek TOD itu dikembangkan oleh PT PP Properti Tbk (PPRO). Anak usaha PTPP akan menggarap proyek di Stasiun Juanda bekerjasama dengan PT KAI sebagai pemilik lahan.
Sementara Perum Perumnas menggarap TOD Stasiun Tanjung Barat dengan menggandeng KAI dan Wika Gedung menggarap TOD Stasiun Pasar Senen. Perumnas sebenarnya menggarap dua TOD, namn satunya lagi berlokasi Stasiun Pondok Cina, Depok.