kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menilik industri pengepul besi tua dari kapal bekas, benarkah menjanjikan?


Senin, 18 November 2019 / 18:32 WIB
Menilik industri pengepul besi tua dari kapal bekas, benarkah menjanjikan?
ILUSTRASI. Pekerja PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) mulai membedah kapal bekas yang dibeli perusahaan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

Meski demikian, emiten pengepul besi tua atau scrap PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) melihat industri scrap di Indonesia menjanjikan. 

Sebab selain melihat dari umur kapal, yakni 25 tahun, Optima Prima juga melihat dari beratnya kapal. Melansir catatan Kontan sebelumnya, Direktur Utama Optima Prima Metal Sinergi Meilyna Widajaja menyatakan kapal yang tergabung dalam INSA yakni 24.000 unit lebih, 1.900 unit di antaranya merupakan kapal yang beratnya lebih dari 10.000 GWT. 

Baca Juga: China minta Amerika untuk berhenti memancing ketegangan di Laut China Selatan

"Artinya, Optima Prima memiliki peluang cukup besar untuk memenuhi ketersediaan kapal bekas ke depannya," ujarnya. 

Perusahaan besi scrap ini melihat potensi bisnis lokal masih bagus karena ditopang peraturan impor scrap yang dipersulit. Sebab selama ini sebagian besar kebutuhan besi scrap dalam negeri dipasok dari negeri bambu atau Cina, negara di Timur Tengah, dan lainnya. 

Namun, besi scrap impor kualitasnya tidak terlalu bagus karena kebanyakan yang dipasok adalah besi seng tipis. Meliyna menjelaskan besi scrap yang kualitasnya paling bagus adalah dari kapal bekas. 

Selain dari kapal, besi scrap sebenarnya juga bisa menggunakan hasil dari besi-besi bekas sisa proyek-proyek infrastruktur seperti dari proyek PT Wijaya Karya Tbk dan PT Adhi Precast Tbk. Kendati demikian kontribusinya masih kecil, di bawah 5%. Selain itu, Optima Prima juga membuka kemungkinan bisa mendapat besi bekas dari cetakan besi. 

Baca Juga: Menyikapi Aturan Baru BBM Kapal, ini Kesiapan AKRA dan Pertamina premium

Sekretaris Perusahaan Optima Prima Metal Sinergi, Rubbyanto menyatakan Optima Prima Metal Sinergi terus memperkuat pasar dan menjajaki peluang baru untuk pembelian kapal. 

"Namun, untuk ekspansi selain membeli kapal untuk sementara ini belum dulu karena Optima Prima sedang memperkuat pasar," jelasnya.

Adapun pada Kamis (13/11) lalu, Optima Prima baru saja membeli tiga kapal baru dengan rata-rata berat kurang lebih 7.000 gross tonage (GT) untuk memenuhi ketersediaan besi scrap dan meraih target penjualan akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×