kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meningkatkan nilai tambah tanaman tembaku melalui proses ekstraksi


Selasa, 21 Juli 2020 / 12:31 WIB
Meningkatkan nilai tambah tanaman tembaku melalui proses ekstraksi
ILUSTRASI. Petani merawat tanaman tembakau jenis Kemloko di persawahan desa Ketitang, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung memperkirakan luas tanaman tembakau pada masa tanam tahun 2020 seluas 15


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Memang, untuk sampai ke skala industri, pengembangan ekstraksi tembakau masih membutuhkan perjalan yang panjang.

Selain perlunya kajian dan penelitian terkait kandungan dan ekstraksi tembakau, perlu juga kajian dari sisi ekonomi agar investor tertarik untuk membangun industri ekstraksi tembakau di Indonesia. "Soal industri ini sudah menjadi ranahnya Kementerian Perindustrian,” kata Bagus.

Meski begitu, Bagus menegaskan, Kementerian Pertanian mendorong upaya pengembangan ekstraksi tembakau sebagai diversifikasi produk tembakau. 

Saat ini, Kementerian Pertanian memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau.

Meski membutuhkan jalan panjang untuk sampai ke tahap industri, pengembangan ekstraksi tembakau perlu dilakukan. Sebab, peluang industri ekstraksi tembakau di Indonesia terbuka lebar.

Baca Juga: Kebijakan industri hasil tembakau harus kedepankan kemandirian bangsa

Menurut Bagus, diversifikasi melalui ekstraksi tembakau ini merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan produk tembakau yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi petani tembakau.

Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi menambahkan diversifikasi produk melalui ekstraksi tembakau berpotensi menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“IPB beberapa waktu lalu mengadakan kajian di empat kota penghasil tembakau selama enam bulan. Dalam kajian lapangan tersebut, kami melihat banyak sekali limbah tanaman tembakau yang dibuang begitu saja oleh para petani tembakau,” ungkap Gandhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×