Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Memang, untuk sampai ke skala industri, pengembangan ekstraksi tembakau masih membutuhkan perjalan yang panjang.
Selain perlunya kajian dan penelitian terkait kandungan dan ekstraksi tembakau, perlu juga kajian dari sisi ekonomi agar investor tertarik untuk membangun industri ekstraksi tembakau di Indonesia. "Soal industri ini sudah menjadi ranahnya Kementerian Perindustrian,” kata Bagus.
Meski begitu, Bagus menegaskan, Kementerian Pertanian mendorong upaya pengembangan ekstraksi tembakau sebagai diversifikasi produk tembakau.
Saat ini, Kementerian Pertanian memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau.
Meski membutuhkan jalan panjang untuk sampai ke tahap industri, pengembangan ekstraksi tembakau perlu dilakukan. Sebab, peluang industri ekstraksi tembakau di Indonesia terbuka lebar.
Baca Juga: Kebijakan industri hasil tembakau harus kedepankan kemandirian bangsa
Menurut Bagus, diversifikasi melalui ekstraksi tembakau ini merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan produk tembakau yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi petani tembakau.
Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi menambahkan diversifikasi produk melalui ekstraksi tembakau berpotensi menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“IPB beberapa waktu lalu mengadakan kajian di empat kota penghasil tembakau selama enam bulan. Dalam kajian lapangan tersebut, kami melihat banyak sekali limbah tanaman tembakau yang dibuang begitu saja oleh para petani tembakau,” ungkap Gandhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News