kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaring tambahan turis asing dan tamu lokal


Rabu, 28 Desember 2016 / 10:31 WIB
Menjaring tambahan turis asing dan tamu lokal


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Target Kementerian Pariwisata yang mematok ada tambahan tiga juta wisatawan asing menjadi 15 juta  pelancong tahun depan menjadi angin segar bagi para pebisnis hotel. Artinya, industri hotel akan mendapat tambahan tamu hotel.

Johnnie Sugiarto, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), memperkirakan, industri hotel nasional bisa tumbuh 10% di tahun 2017. Hasil ini berdasarkan proyeksi pertumbuhan bisnis hotel berbintang dobel digit dan hotel bujet antara  5,5%-6% tahun depan. "Ini berdasarkan proyeksi dari pemerintah," katanya ke pada KONTAN.

Turis asing biasanya memilih menginap di hotel berbintang ketimbang hotel bujet. Apalagi pemerintah mewacanakan mengoptimalkan 10 destinasi wisata non Bali. Bisa jadi, pelaku hotel bakal lebih ekspansif di daerah tujuan wisata tersebut.

Namun ia juga memproyeksikan, pertumbuhan bisnis hotel bujet bisa optimal di awal tahun nanti. Sebab ada hajatan pilkada serentak yang akan berlangsung Februari hingga Maret 2017. Bisa jadi, para calon pemimpin daerah dan koleganya lebih memilih menginap di hotel bujet daripada berbintang, dengan alasan anggaran.

Faktor itulah yang membuat Santika Hotel Indonesia and Resort berani menargetkan pertumbuhan yang positif tahun depan. Salah satu lini bisnis Grup Kompas Gramedia yang otomatis terafiliasi KONTAN ini mematok pertumbuhan tingkat okupansi antara 5%-8% di 2017.

"Bukan hanya dari wisatawan domestik, juga asing apalagi ada kebijakan bebas visa, ini membantu," ucap Cita K Dewantoro, General Manager Corporate and Marketing Santika Hotel Indonesia and Resort ke KONTAN.

Perusahaan ini akan menambah sembilan hotel anyar tahun depan, baik hotel berbintang berlabel Santika atau bujet bermerek Amaris di Padang, Belitung, Sulawesi, Ambon dan Jawa. Bila hotel bujet biasanya berada di kota besar yang berdekatan dengan pusat perdagangan, hotel berlabel Santika akan menyasar kawasan wisata.Lewat strategi ini Cita berharap, kontribusi bisnis dari hotel bujet dan berbintang tahun depan bisa sama besar.

Nancy Nataleo, Direktur Keuangan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), pengelola Tune Hotel malah berani memproyeksi pertumbuhan tingkat hunian 17% tahun depan. Perusahaan ini fokus di hotel bujet yang ada di kota-kota besar. "Daerah perkotaan atau city center itu bagus," katanya ke KONTAN. Red Planet masih akan menambah dua hotel lagi tahun depan dari saat ini yang sudah ada tujuh hotel.

Hanya Padjajaran Suites Hotels Indonesia  yang masih belum berencana menambah hotel lagi tahun depan. Saat ini, Padjajaran memiliki tiga hotel di Bogor dan Malang.

Lantaran berada di lokasi wisata, persaingan hotel di kedua kota tersebut semakin ketat. Perusahaan ini lantas mencari cara menjaga persaingan. "Kami ingin memperkuat e-commerce," kata Rissa Mayasari, Direktur Penjualan dan Pemasaran Padjajaran Suites Hotels Indonesia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×