Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau pengusaha untuk mengerem laju pemutusan hubungan kerja (PHK) demi memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Para pengusaha, termasuk Kadin (Kamar Dagang dan Industri), sudah kami dorong agar tidak mundur dan melakukan PHK. Karena bukan hanya soal profit and coss, tetapi (PHK memengaruhi) semangat patriotism, heroism, dan braveheart,” kata Airlangga dalam diskusi bersama Kadin di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Menanggapi ini, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie bilang pengusaha bakal fokus kepada agregat. Ia tak menampik, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga di level kisaran 5% saat ini, diperlukan 2,5 juta hingga 3 juta lapangan kerja.
Dalam hal ini, menurutnya yang bisa pengusaha lakukan memang berkontribusi menciptakan lapangan kerja, meski kondisi sejumlah sektor usaha pun tak bisa dibilang baik. “Bagaimanapun tak bisa ditampik, ada beberapa industri yang harus melakukan rasionalisasi,” kata Anin dalam kesempatan yang sama.
Namun ia optimistis kondisi tersebut bisa diimbangi secara agregat dengan pertumbuhan di sektor-sektor lain yang masih menyimpan banyak potensi. Anindya mencontohkan industri hijau, digital, dan hilirisasi.
Baca Juga: Cari Kerja Group Perluas Akses Talenta Indonesia ke Pasar Tenaga Kerja Global
Selain itu, ia juga melihat peluang dari program prioritas Presiden Prabowo Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuka peluang pertumbuhan pertanian, pertanian, hingga perikanan.
“Tinggal bagaimana memastikan penyerapan tenaga kerja ini lebih cepat, lebih baik,” katanya.
Airlangga Minta Kadin Buka Kesempatan Magang
Di samping itu, Airlangga mengaku telah mengusulkan program magang di industri untuk 6 bulan. Ia menekankan, program ini dikhususkan untuk lulusan sarjana, jadi konsepnya tak sama dengan praktik kerja mahasiswa.
Baca Juga: Kadin Ingatkan Pentingnya Perlindungan Pasar Domestik di Tengah Ketegangan Global
“Saya minta Kadin bisa mengatur mereka nanti tidak diterima langsung, tetapi bisa magang dulu. Dan tolong dibayar karena ini bukan kuliah kerja, mereka sudah sarjana. Tidak masalah tidak full salary, tetapi harus dibayar,” kata Airlangga.
Anindya memastikan pihaknya bakal membahas lebih lanjut usulan tersebut. Sebab pada dasarnya, para pelaku usaha memang membutuhkan tenaga kerja andal dan muda demi memastikan regenerasi berjalan.
“Kita tahu bukan hanya mereka yang membutuhkan pekerjaan, tetapi kami juga membutuhkan tenaga kerja. Nanti kami akan duduk dengan Menko untuk membahas lebih lanjutnya,” katanya.
Baca Juga: Serapan Tenaga Kerja Menyusut di Tengah Lonjakan Investasi Rp 477 Triliun
Selanjutnya: Miliarder Brasil Wariskan Harta Rp 13 Triliun ke Neymar Jr., Ini Alasannya
Menarik Dibaca: 3 Tips Penting Sebelum Memutuskan Kerja di Luar Negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News