kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Darmin sebut macadamia adalah pilihan tepat untuk rehabilitasi hutan


Kamis, 27 Juni 2019 / 15:28 WIB
Menko Darmin sebut macadamia adalah pilihan tepat untuk rehabilitasi hutan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai mengembangkan jenis tanaman macadamia di sekitar Danau Toba. Hal ini dilakukan sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan, juga sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat.

“Pemilihan jenis tanaman macadamia integrifolia sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan, khususnya di kawasan Danau Toba, saya pandang tepat karena jenis tanaman ini mampu menahan erosi tanah, serta tahan terhadap kebakaran,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (27/6).

Tak hanya dimanfaatkan untuk merehabilitasi hutan dan lahan, Darmin pun menyebut buah macadamia juga dapat dikonsumsi  masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Macadamia merupakan tanaman yang berasal dari Australia dan Sulawesi dimana dapat  diintegrasikan dengan budidaya lebah madu, nilam dan teknologi arang terpadu.

Macadamia pun bisa digunakan sebagai pengganti tanaman hortikultura. Dimana saat berumur 6 tahun, pohon sudah dapat menghasilkan kacang macadamia yang bisa memiliki nilai ekonomi yang besar. 

Pendapatan yang bisa dicapai dari 1 hektar sebesar Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar. Nilai ini tergantung seberapa produktif kacang yang dihasilkan.

Tak hanya itu, Darmin juga mengingatkan masyarakat untuk terus melakukan penanaman pohon, ini untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti longsor hingga kekeringan.

“Setiap pohon bisa menjadi solusi dalam mencegah bencana alam seperti longsor, banjir dan kekeringan. Oleh karena itu, menanam pohon menjadi kontribusi yang nyata untuk perbaikan lingkungan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×