kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pengamat: Bulog harus bisa bersaing dengan produsen beras swasta


Senin, 24 Juni 2019 / 20:42 WIB
Pengamat: Bulog harus bisa bersaing dengan produsen beras swasta


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpanjangan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) menjadi langkah perputaran stok Perum Bulog. Pasalnya dikhawatirkan stok yang menumpuk akan menghambat pembelian Bulog. Oleh karena itu, perlu ada penyaluran terlebIh dahulu dari stok yang ada.

"Jangan sampai Bulog tidak bisa beli karena stoknya banyak," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (24/6).

Langkah penyaluran melalui program KPSH dinilai merupakan solusi jangka pendek. Hal itu diungkapkan pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas. 

KPSH yang dilakukan secara terus menerus bisa memberikan dampak buruk. Terutama dampak tersebut akan menekan harga gabah di tingkat petani. "Kalau dilakukan terus menerus harga tertekan kasihan petani juga," terang Dwi.

Oleh karena itu Bulog harus dapat bersaing dengan produsen beras swasta dalam menyalurkan beras. Terutama penyaluran melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menghapus penyaluran beras sejahtera (Rastra) oleh Bulog.

Mulai tahun 2020 program rastra akan sepenuhnya digantikan oleh BPNT. Oleh karena itu Bulog akan kehilangan program untuk menyalurkan beras sebesar 230.000 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×