kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mentan: Produk pangan tidak terganggu


Senin, 17 Agustus 2015 / 19:47 WIB
Mentan: Produk pangan tidak terganggu


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kemarau panjang telah merusak sejumlah tanaman pertanian dan menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Salah satunya adalah harga cabai rawit dan cabai merah yang sudah menembus Rp 60.000 per kg di sejumlah pasar di Jabodetabek.

Sementara harga tomat justru terjun bebas menjadi Rp 3.000 per kg di pasaran dan di tingkat petani ada yang Rp 200 per kg hingga Rp 400 per kg. Akibatnya petani tomat mengalami kerugian.

Namun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kenaikan harga cabai rawit tidak mereprentasikan kalau produk pangan nasional terganggu akibat kekeringan yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir. Ia yakin pada akhir Oktober nanti, hujan sudah mulai turun, sehingga pada bulan November kondisi normal sudah kembali. "Jadi tidak ada kekeringan sampai bulan Mei tahun depan, sebab akhir Oktober sudah mulai hujan lagi," terang Amran di Gedung Kemtan, Senin (17/8).

Amran mengatakan saat ini, hanya sebagian wilayah Indonesia bagian selatan saja yang terkena kekeringan. Sementara di bagian lain seperti Sumatera Utara dan sebagian Kalimantan sudah turun hujan dan disana musim tanam tetap dilangsungkan. Di sisi lain, untuk produk bawang saat ini harganya sudah turun di tingkat petani, Amran mengklaim harga bawang hanya Rp 4.000 per kg dari sebelumnya sempat menyentuh Rp 40.000 per kg. "Jadi turunnya 1000%," klaimnya.

Ia mengatakan karena pasokan berlimpah, maka pada pekan depan, Kemtan akan mengekspor bawang dari Cireboan, Jawa Barat. Sementara untuk produk jagung sudah lebih dahulu diekspor sebanyak 400.000 ton beberapa pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×