Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, diperlukan upaya baru dalam memanfaatkan potensi migas yang ada "Perlu ada upaya eksplorasi baik pada lapangan lama (mature) dan daerah baru yang masih segar (fresh) dengan menerapkan metode, teknologi dan konsep baru guna mempercepat produksi minyak," kata Arifin dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/3).
Arifin melanjutkan, upaya-upaya tersebut akan ditempuh lewat percepatan program pengembangan atau Plan of Development (PoD).
Selain itu, Arifin menuturkan, langkah percepatan perlu dilakukan terlebih mengingat potensi 128 cekungan yang masih perlu dieksplorasi.
Baca Juga: Melihat perkembangan terkini proyek jaringan gas bumi Trans Kalimantan
Di sisi lain Indonesia masih memiliki area potensial untuk dieksplorasi, yakni play yang belum dipetakan dengan baik dan belum dikembangkan diantaranya stratigraphic traps, fracture basement, gas biogenik dan migas non konvensional yang memiliki sumber daya prospektif sangat besar, sekitar 302,83 billion barel oil (BBO) dan 1.528,54 triliun cubic feet (TCF).
Arifin menambahkan, potensi yang ada perlu dioptimalkan lewat pemutakhiran data-data migas demi memberikan gambaran pada para investor. Adapun, potensi sumur-sumur tua juga dinilai perlu untuk diaktifkan kembali.
"Segera evaluasi dan reaktivasi kurang lebih 13.000 sumur yang masih under performed misal karena produksi air tinggi, shut-in yang tersebar di Indonesia, untuk dapat kembali diproduksikan," kata Arifin.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang) ESDM, saat ini ada 757 lapangan migas eksisting yang sebagian besar statusnya sudah mature dan mengalami depleted (penurunan) produksi. Sebagai solusinya, Badan Litbang ESDM mengusulkan delapan kegiatan prioritas sebagai tindak lanjut arahan Menteri ESDM untuk mengejar target peningkatan produksi migas nasional.
Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana, menyebutkan delapan usulan kegiatan prioritas tersebut ialah optimasi primary dan secondary lapangan Blok Rokan, Tertiary Chemical EOR lapangan Minas, reaktivas sumur-sumur under performed, pengembangan Undeveloped Discoveries dan Idle Fields, eksorasi migas non konvensional (shale hydrocarbon dan oil sands), eksplorasi segar, persiapan kontrak terminasi wilayah kerja migas dan pemutakhiran data migas.
"Badan Litbang ESDM akan membantu Pertamina dalam melakukan reaktivasi sumur yang masih under performed, baik identifikasi maupun teknis lebih lanjut," ujar Dadan.
Baca Juga: Pengeboran Blok Nunukan tertunda, Pertamina Hulu Energi upayakan atasi kendala
Dadan menambahkan, Badan Litbang ESDM akan mengoordinasikan pembuatan task force terkait kajian gas biogenik dengan target hingga discovery (menemukan cadangan).
Ia juga menuturkan, Badan Litbang ESDM akan berkoordinasi untuk melakukan pemutakhiran data migas dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Badan Geologi, SKK Migas dan PT Pertamina.
"Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan Roadmap Rencana Kerja Kolaborasi Percepatan Data Interpretasi membangun Data Subsurface System," tandas Dadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News