kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri ESDM minta PLN berkontrak langsung dengan perusahaan batubara


Kamis, 26 Agustus 2021 / 19:23 WIB
Menteri ESDM minta PLN berkontrak langsung dengan perusahaan batubara
ILUSTRASI. Menteri ESDM minta PLN berkontrak langsung dengan perusahaan batubara untuk mengatasi gangguan pasokan.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara soal kendala pasokan batubara yang sebelumnya sempat melanda PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Arifin meminta PLN memperbaiki tata kelola kontrak pasokan batubara. Pasalnya, masih ada kontrak pemenuhan batubara dilakukan PLN dengan trader dan tidak langsung ke perusahaan batubara. Hal ini pun yang dinilai jadi penyebab pasokan batubara ke PLN mengalami kendala.

"PLN kita minta beli batubara ke yang punya izin pengusahaan penambangan," kata Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (26/8).

Baca Juga: Pengamat nilai tak mudah menghilangkan energi fosil dalam upaya transisi energi

Arifin mengungkapkan, saat ini kontrak PLN sekitar 60% dilakukan dengan perusahaan penambang, sementara 40% berkontrak dengan trader.

Menurutnya, perusahaan penambang tidak memiliki kewajiban dengan trader. Hal ini kemudian membuat perusahaan memilih untuk melakukan ekspor batubara.

Arifin menambahkan, pihaknya pun siap menjamin ketersediaan pasokan batubara ke PLN. "Kami terbitkan aturan Permen yang mengatur sanksi ke perusahaan penambang  dilarang ekspor kalau tidak penuhi DMO-nya, dikenai denda dan rencana produksi tahun depan dikoreksi,"  jelas Arifin.

Ia meminta agar PLN melakukan kontrak jangka panjang karena selama ini PLN melakukan kontrak jangka pendek serta selalu mengalami perubahan. "Kami minta suatu bentuk kontrak jangka panjang," imbuh Arifin.

Selanjutnya: INSA: Permintaan pengapalan batubara saat ini lebih tinggi dari biasanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×