kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menteri ESDM Minta SKK Migas Onstream Lapangan Geng North Sebelum 2027


Kamis, 31 Oktober 2024 / 17:08 WIB
Menteri ESDM Minta SKK Migas Onstream Lapangan Geng North Sebelum 2027
ILUSTRASI. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ditugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar Lapangan Geng North bisa onstream sebelum 2027.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ditugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar Lapangan Geng North bisa onstream sebelum 2027. 

Sebelumnya, SKK Migas menargetkan pengembangan proyek gas Kutei North Hub di Selat Makassar di antaranya Lapangan Geng North yang dikelola perusahaan migas asal Italia, Eni, sebisa mungkin bakal onstream pada kuartal II-2027.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengungkapkan Lapangan Geng North merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mempunyai cadangan migas besar.

Disampaikan Benny, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta agar lapangan Geng North bisa mulai produksi sebelum 2027 untuk menggenjot produksi migas yang saat ini tren produksinya menurun dalam beberapa tahun terakhir.

"Nah PR kami yang dikasih untuk proyek jangka pendek ini oleh Pak Menteri [Bahlil] itu adalah bisa nggak [onstream] lebih awal gitu loh," kata Benny di Jakarta, Kamis (31/10).

Baca Juga: SKK Migas Minta Kontraktor Migas Optimalkan Potensi Peningkatan Lifting Minyak

Sebelumnya, SKK Migas menargetkan pengembangan proyek gas Kutei North Hub di Selat Makassar di antaranya Lapangan Geng North dan Gehem yang dikelola perusahaan migas asal Italia, Eni, sebisa mungkin bakal onstream pada kuartal II-2027.

Kutei North Hub (KNH) ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), menjadikannya prioritas utama dalam pengembangan sektor hulu migas Indonesia. Proyek ini dinilai strategis karena potensi besar yang dimiliki serta tingkat kompleksitas teknologi yang dibutuhkan.

Perusahaan migas asal Italia tersebut telah mengkombinasikan fasilitas pada temuan Geng North di North Ganal dengan proyek fasilitas Lapangan Rapak di Indonesia Deepwater Development (IDD).

Adapun, pengembangan proyek tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni bagian utara (Northern Hub) Gehem-Geng North dengan nilai investasi sekitar US$ 11,4 miliar dan bagian selatan (Southern Hub) Gendalo-Gandang dengan nilai investasi sebesar US$ 3,4 miliar.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan pemerintah terus melakukan percepatan untuk penyelesaian proyek strategi nasional (PSN) yang tengah dikelola oleh ENI. ENI melakukan dengan cepat, hanya sekitar 7 bulan sejak penemuan Sumur Geng North-1 pada 2023 sampai persetujuan Plan of Development (PoD) pertama.

Dari PoD pertama yang disetujui, kata Wahju, proyek North Hub ini direncanakan bakal onstream pada kuartal II-2027. Jika rencana ini berhasil, proyek ini akan menjadi proyek dengan pengembangan tercepat.

"Sebisa mungkin onstream kuartal II-2027. Segala upaya kita lakukan agar bisa onstream di 2027," kata Wahju saat Media Briefing di Jakarta, Jumat silam (27/9).

Wahju menuturkan total cadangan proyek IDD mencapai 66 juta barel minyak dan 2,67 triliun kaki kubik (TCF), serta Geng North memiliki cadangan gas inplace 5,3 TCF. Proyek North Hub yang membutuhkan investasi sebesar US$ 11 miliar ini akan memiliki 24 sumur produksi dengan 15 sumur dari Geng North dan 9 sumur dari Gehem.

Baca Juga: Strategi SKK Migas Capai Target Swasembada Energi

Saat ini, proyek North Hub tengah memasuki tahap Front End Engineering Design (FEED) dan ditargetkan Final Investment Decision (FID) akan dilakukan pada 2025.

Adapun, kendala proyek lepas pantai ini adalah proses engineering yang membutuhkan Floating Storage Production and Offloading (FPSO) yang sangat besar. FPSO ini akan memproduksi gas bumi dari Geng North dan Gehem dengan kapasitas tertinggi mencapai 1 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×