kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Menteri ESDM: Pemasukan Negara Berpotensi Berkurang Jika Freeport Stop Ekspor Tembaga


Senin, 03 April 2023 / 16:14 WIB
Menteri ESDM: Pemasukan Negara Berpotensi Berkurang Jika Freeport Stop Ekspor Tembaga
ILUSTRASI. Menteri ESDM Sebut Negara Berpotensi Berkurang Pemasukan Jika Freeport Stop Ekspor Tembaga. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penghentian ekspor tembaga pada pertengahan tahun ini. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut adanya potensi negara berkurang pendapatan dari PT Freeport Indonesia jika wacana tersebut berlaku.

Ia menerangkan, pemerintah saat ini memiliki 51% saham dari PR Freeport Indonesia. Jika Freeport terpaksa harus berhenti dalam melakukan ekspor tembaga di pertengahan tahun ini, maka potensi pajak dari ekspor tembaga juga akan berpotensi berkurang.

"Kalau misal dilarang ya loss-nya banyak. Karena kita 51% dan kemudian ada lagi pendapatan-pendapatan yang berbentuk pajak oleh pemerintah," kata Arifin, Senin (3/4).

Baca Juga: Wilayah Freeport Berubah, Saham 10% Pemda Dibagi ke Pemprov Papua atau Papua Tengah?

Ia mengatakan, potensi kehilangan pendapatan negara dari larangan ekspor tembaga dari PT Freeport Indonesia sendiri cukup besar.

"(Potensial kehilangan) cukup besar ya. Hitung aja kalau harganya US$ 4,5 dolar per pon tembaga. Itu revenue-nya ya satu tahun bisa US$8 miliar," kata Arifin.

Disinggung apakah akan ada relaksasi bagi PT Freeport Indonesia dengan adanya rencana pemberlakuan larangan ekspor tembaga, Arifin menyebut masih akan dibahas lebih lanjut.

Adapun pada pertemuan dengan Presiden hari ini, Arifin menyebut hal tersebut belum dibahas secara spesifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×