kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Menteri ESDM Ungkap Beban Puncak Listrik pada Ramadan dan Lebaran Tembus 46.000 MW


Kamis, 13 Maret 2025 / 19:58 WIB
Menteri ESDM Ungkap Beban Puncak Listrik pada Ramadan dan Lebaran Tembus 46.000 MW
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan beban puncak listrik pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1446 H/2025 mencapai 46.000 megawatt (MW).


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan beban puncak (peak load) listrik pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1446 H/2025 mencapai 46.000 megawatt (MW).

"Jadi secara umum untuk listrik Insya Allah enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah," kata Bahlil di Cilegon, Kamis (13/3).

Bahlil mengatakan, sistem kelistrikan nasional dalam kondisi aman dan andal untuk menghadapi perayaan Lebaran 2025. Beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang.

"Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt. Beban puncaknya itu hanya sampai di 46 ribu megawatt. Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30% sampai 40%," ungkapnya.

Bahlil bilang sistem kelistrikan selama periode Lebaran tahun ini dalam kondisi aman dan tidak menghadapi kendala. Menurutnya, kesiapan ini juga mencakup ketersediaan bahan bakar pembangkit, baik BBM, batu bara, maupun gas, yang berada pada level aman dengan hari operasi (HOP) antara 25 hingga 30 hari.

Baca Juga: Pantau SPBU Pertamina Cilegon, Bahlil Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar

Namun, Bahlil menyoroti satu aspek yang perlu mendapat perhatian lebih, yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), terutama di sepanjang jalur mudik.

Ia menegaskan PLN harus meningkatkan jumlah SPKLU hingga 7,5 kali lipat, mencapai 1.000 unit, dengan jarak setiap 20 kilometer di ruas jalan tol Trans Jawa-Sumatra. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik.

“Kita tingkatkan kapasitasnya 7,5 kali lipat dari tahun lalu. Ini bagian dari komitmen PLN dan pemerintah untuk memastikan pelayanan terbaik bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik,” jelasnya.

Sementara itu, Darmawan Prasodjo mengungkapkan berdasarkan pemantauan tahun lalu, ada SPKLU dengan tingkat okupansi yang sangat tinggi di lokasi strategis, sementara ada juga yang jarang digunakan.

“Untuk yang okupansi tinggi memang lokasi di daerah strategis, maka kami tingkatkan sesuai arahan dari Pak Menteri ESDM 7,5 kali lipat. Jumlahnya menjadi 1.000, tahun lalu ada sekitar 108 itu yang okupansinya sangat tinggi sekali,” ujar Darmawan.

Sebagai bagian dari persiapan, PLN telah menyiapkan 1.000 SPKLU di jalur mudik Trans Jawa-Sumatra, tersebar di 615 titik strategis, dengan personel siaga 24 jam nonstop.

Pada Lebaran 2025, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik diperkirakan melonjak hingga lima kali lipat, mencapai 21.570 kendaraan, dibanding tahun lalu yang hanya 4.314 kendaraan.

Saat ini, PLN bersama mitra mengoperasikan total 3.529 SPKLU yang tersebar di 2.400 titik di seluruh Indonesia. Rinciannya, Sumatra memiliki 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit, dan Papua 26 unit.

Baca Juga: Soal Rencana Bangun Kilang Jumbo, Bahlil: Pertamina Dipertimbangkan Jadi Operator

Selanjutnya: Diperiksa Kejagung terkait Kasus Dugaan Korupsi Pertamina, Ahok : Kok Gila Juga Ya

Menarik Dibaca: 4 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Baik buat Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×