Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati melaporkan, kondisi sektor gas bumi dan ketenagalistrikan selama Posko Nasional Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berjalan dengan aman dan terkendali.
Erika menyampaikan, pasokan energi baik gas bumi maupun listrik telah berhasil didistribusikan secara optimal kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Progres Skema Baru Penyaluran BBM Subsidi Capai 98%
Selama periode Nataru, distribusi gas bumi menunjukkan kinerja yang baik melalui jaringan infrastruktur yang luas, termasuk lebih dari 33.000 km jaringan pipa gas bumi, tiga terminal LNG terbesar di Indonesia, serta belasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Erika menuturkan, kendala teknis seperti gangguan pasokan di PT Petrogas Jatim Utama akibat masalah teknis offshore dapat diatasi dengan cepat.
“Manajemen linepack memastikan distribusi gas tetap aman sehingga masyarakat merasakan Energy Baik Gas Bumi dengan nyaman,” kata Erika di Kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
Baca Juga: Kementerian ESDM Evaluasi Sektor Penerima Harga Gas Murah
Berikut beberapa kinerja utama sektor gas bumi:
1. Penyaluran kepada konsumen meningkat signifikan:
Pelanggan komersial dan industri: 3.236 pelanggan (naik 28,32% dibanding NATARU 2023).
Pelanggan kecil: 2.524 pelanggan (naik 7,19%).
Rumah tangga: 810.813 pelanggan terlayani dengan stabil.
2. Volume dan infrastruktur gas:
Penyaluran gas bumi niaga rata-rata: 831 BBTUD, dengan penurunan volume terendah pada 1 Januari 2025 (627 BBTUD).
Pengangkutan gas melalui pipa: 2.634 MMSCFD (naik 2,3%).
Stock LNG pada akhir periode NATARU: 132.719 m³ (turun 48,9% dibanding NATARU 2023).
Penyaluran bahan bakar gas (BBG): 393.492 LSP (naik 47,61%).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Lifting Minyak 605.000 Bph Tahun Ini, Bakal Tercapai?
Sektor Ketenagalistrikan
Di subsektor ketenagalistrikan, kondisi sistem tenaga listrik secara umum berada dalam status pasokan listrik aman meskipun terdapat beberapa wilayah yang mengalami siaga dan defisit. Pada dua momentum penting, Hari Natal dan Tahun Baru, pasokan daya dapat mencukupi kebutuhan:
Tanggal 25 Desember 2024 (Hari Natal):
Daya Mampu Pasok (DMP): 53.692,91 MW.
Beban Puncak (BP): 37.457,13 MW.
21 sistem dalam kondisi normal, sementara tiga sistem (Tanjung Selor, Tambora, Bau-Bau) dalam kondisi siaga.
Tanggal 1 Januari 2025 (Tahun Baru):
DMP: 52.322,41 MW.
BP: 35.372,09 MW.
22 sistem dalam kondisi normal, sementara dua sistem (Nias, Tanjung Selor) dalam kondisi siaga.
Baca Juga: Skema Baru B40: Subsidi Hanya untuk 7,55 Juta Kilo Liter
Erika menjelaskan, beberapa kendala yang menyebabkan kondisi siaga dan defisit di beberapa wilayah meliputi gangguan pembangkit, berkurangnya pasokan air akibat musim kering, dan berakhirnya kontrak pembangkit sewa. Meski demikian, durasi gangguan relatif minim, seperti pemadaman selama empat jam di Sistem Timor.
“Kami terus memastikan koordinasi intensif selama Posko Nataru agar layanan kepada masyarakat tetap optimal. Performa yang stabil menunjukkan kesiapan sektor energi menghadapi momen-momen puncak konsumsi,” tandas Erika.
Selanjutnya: Fee Based Income BSI Tumbuh 34% Jadi Rp 4,99 Triliun per November 2024
Menarik Dibaca: Soul Parking Dapat Pendanaan Seri A Untuk Dorong Pertumbuhan Parkir Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News