kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Menteri Imipas Harapkan Aplikasi All Indonesia Jadi Pendorong Industri Wisata


Jumat, 26 September 2025 / 16:31 WIB
Menteri Imipas Harapkan Aplikasi All Indonesia Jadi Pendorong Industri Wisata
ILUSTRASI. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Sumber Foto: Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Integrasi sistem keimigrasian hingga karantina dalam sistem All Indonesia diharapkan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan industri wisata.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Integrasi sistem keimigrasian, bea cukai, kesehatan, hingga karantina dalam sistem All Indonesia diharapkan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan industri wisata. 

Mulai 1 Oktober mendatang, pemerintah resmi menerapkan sistem All Indonesia di seluruh bandara, pelabuhan penumpang internasional, hingga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk mempermudah proses kedatangan penumpang maupun awak sarana pengangkut yang masuk ke Indonesia. 

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto memastikan, data yang diinput penumpang tidak diproses secara terbuka dan langsung masuk ke sistem back end melalui jalur private yang aman. 

Baca Juga: Catat! Mulai 1 Oktober 2025, Semua Bandara dan Pelabuhan Pakai Sistem All Indonesia

Pun, seluruh distribusi data ke kementerian/lembaga terkait dilakukan melalui koneksi private imigrasi, bukan jaringan publik. 

“Dengan mekanisme ini, kerahasiaan dan keamanan data pribadi tetap terjaga, sekaligus memastikan hanya instansi berwenang yang bisa mengaksesnya,” jelas Agus kepada Kontan, Jumat (26/9/2025). 

All Indonesia tidak hanya tersedia di aplikasi, tetapi juga versi web. Dus, kata Agus, kendala tertentu pada aplikasi atau device yang digunakan dapat dengan mudah diatasi. 

Agus menjelaskan, integrasi bakal memudahkan wisatawan mancanegara agar tak perlu lagi mengisi formulir terpisah di setiap pos pemeriksaan. “Data yang sudah diinput melalui aplikasi akan otomatis terbaca oleh seluruh instansi terkait, sehingga mempercepat alur pemeriksaan di bandara maupun pelabuhan,” katanya.

Dengan begitu, wisatawan mancanegara mendapat pengalaman masuk ke Indonesia yang lebih cepat, transparan, dan nyaman. Nah, hal ini mendukung peningkatan daya saing pariwisata Indonesia di kawasan regional.

Sejalan dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Budi Ardiansjah berharap sistem ini dapat mencatat data kunjungan wisatawan dengan baik. Dus, ke depannya angka kunjungan wisatawan dapat tersaji secara real-time. 

Ia juga optimistis masalah keamanan tak akan menghambat dampaknya. “Tidak ada data-data yang terlalu privasi. Hanya yang dipertanyakan kenapa WNI juga harus mengisi, tidak seperti negara lain yang lebih memberikan keleluasaan bagi warga negaranya,” katanya kepada Kontan, Jumat (26/9/2025).

Baca Juga: AirAsia Imbau Penumpang Isi Aplikasi All Indonesia Sebelum Tiba di Indonesia

Selanjutnya: Daftar Gerbang Tol di Jakarta yang Ditutup Sementara Sampai 10 Oktober 2025

Menarik Dibaca: Hasil Korea Open 2025, Indonesia Segel Satu Tiket Final Tunggal Putra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×