kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Investasi buka suara soal rencana IBC akuisisi StreetScooter


Kamis, 02 Desember 2021 / 20:49 WIB
Menteri Investasi buka suara soal rencana IBC akuisisi StreetScooter
ILUSTRASI. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia


Reporter: Azis Husaini, Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara perihal rencana akuisisi Indonesia Battery Corporation (IBC) terhadap anak usaha Deutsche Post DHL Group, StreetScooter.

Bahlil menilai, opsi akuisisi merupakan pilihan yang bisa ditempuh dalam mengembangkan industri mobil listrik selama hitungan-hitungan bisnisnya masuk akal dan transparan.

“Untuk punya (industri) mobil (listrik) itu kan ada 2 strategi, bangun sendiri atau akuisisi yang sudah punya. Kalau bangun sendiri saya melihatnya itu masih butuh waktu. Opsinya adalah akuisisi,” ujar  Bahlil dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, Rabu (1/12).

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan bahwa pemerintah memiliki keinginan untuk membangun ekosistem mobil listrik sampai ke baterainya. Untuk mewujudkan niatan ini, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan seperti LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology CO Ltd (CATL).

Baca Juga: Soal rencana akuisisi StreetScooter, Menteri Investasi: Tidak akan rugikan negara

Bahlil memastikan, rencana akuisisi StreetScooter oleh IBC telah melalui kajian dan rapat. “Kalau (ada oknum) yang tidak mau (rencana akuisisi IBC), bergeser saja,” ujar Bahlil.

Dalam catatan Kontan.co.id, sebelumnya, rencana IBC mengakuisisi StreetScooter mendapat tentangan dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,  Komisaris Utama PT Pertamina (pemegang 25% saham IBC). Ahok menilai, rencana akuisisi perusahaan mobil listrik tersebut tidak layak.

Kala itu, Pertamina masih melihat hasil due diligence dari rencana ini. Kendati demikian, Ahok secara personal tegas menolak rencana akuisisi ini. "(Untuk keputusan Pertamina) Saya harus cek ke dewan komisaris lainnya. Kalau saya, setelah lihat hasil due diligence sudah bisa disimpulkan Proyek Odin tidak layak dibeli," ungkap Ahok ketika dihubungi Kontan, Selasa (23/11).

Sementara itu, sebelumnya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno berpesan agar rencana akuisisi StreetScooter oleh IBC dikaji secara hati-hati, mendalam, dan transparan dengan melibatkan para ahli. Hal ini menurutnya diperlukan untuk mengetahui apakah rencana ini memang diperlukan dan sesuai dengan kondisi kebutuhan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. 

Baca Juga: IBC beli StreetScooter tanggal 29 November 2021 tetapi ditolak Ahok, apakah lanjut?

“Jangan sampai kita membeli atau melakukan akuisisi terhadap sebuah aset, sebuah teknologi yang justru tidak aplikatif, menimbulkan mudharat/permasalahan pasca akuisisinya, dan tidak bermanfaat sama sekali,” ujar Eddy kepada Kontan.co.id (29/11).

Menurut sumber Kontan.co.id, rencana transaksi akuisisi StreetScooter oleh IBC disebut-sebut mencapai US$ 170 juta atau setara kurang lebih Rp 2,44 triliun (asumsi kurs Rp 14.327 per dolar AS).  Dalam perkembangannya, rencana ini memantik kontroversi, sebab anak usaha DHL Group itu masih menderita kerugian € 3188 juta di tahun 2020.

Di sisi lain, StreetScooter juga dikabarkan baru memiliki 4 hak paten sehingga sejumlah menilai bahwa StreetScooter ini masih "hijau", sebab kompetitornya sudah memiliki puluhan hak paten.

Kontan.co.id sudah coba meminta konfirmasi kepada pihak IBC untuk menanyakan kelanjutan rencana IBC mengakuisisi StreetScooter. Saat tulisan ini dibuat, Kontan.co.id belum mendapat konfirmasi dari pihak IBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×