kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Menteri Pertanian enggan tanggapi langkah impor 500.000 ton beras


Senin, 15 Januari 2018 / 17:14 WIB
Menteri Pertanian enggan tanggapi langkah impor 500.000 ton beras
ILUSTRASI. STOK BERAS MEDIUM BULOG


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan beberapa waktu yang lalu mengatakan akan mengimpor beras khusus sebanyak 500.000 ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun enggan menanggapi keputusan Menteri Perdagangan tersebut. Dia hanya mengatakan, fokus Kementerian Pertanian (Kemtan) adalah memproduksi padi di Indonesia.

"Kita Rapat Kerja Nasional (Rakornas) domainnya adalah tanam, masalah produksi," jelas Amran kepada media, Senin (15/1).

Amran pun enggan membahas tentang data produksi padi saat ini. Menurutnya, data produksi merupakan ranah Badan Pusat Statistik (BPS). "Data kita serahkan ke BPS jadi satu pintu, yang penting tidak ada impor jagung di tahun 2017. Itu kita jadikan ukuran," ujar Amran.

Menurut Amran, produksi padi di tahun ini tetap ada. Melalui perhitungan kasar, Amran menjelaskan, bila masa tanam dilakukan sejak Oktober, maka panen raya akan berlangsung mulai Februari hingga April.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarji Gatot Irianto mengatakan hingga saat ini panen masih terus berlangsung, dan stok beras masih mencukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×