Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uji beban Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) dimulai, Senin (23/9) malam. Proses pengujian dilakukan di KM 39 A arah Cikampek.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, ada dua uji beban yang dilaksanakan Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yaitu uji statis dan uji dinamis.
Baca Juga: Erwin Aksa: Proyek konstruksi sudah diatur sejak awal BUMN yang pegang
Pengujian dilakukan pada span yang memiliki panjang 75 meter oleh 16 truk berbobot masing-masing 26 ton.
"Hasilnya dari segi lendutan ternyata lebih keras jadi lebih baik. Secara umum ruas ini save. Ini sudah diuji jadi lebih baik," kata Basuki.
Ia menambahkan, uji serupa akan dilaksanakan di delapan titik lain yang memiliki keunikan bentang. Misalnya, bentang sepanjang 120 meter atau konstruksi dengan tipe girder I setinggi 4,5 meter.
"Jadi karakter yang unik ini yang akan diuji. Secara umum ruas ini save. Ini sudah diuji jadi lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Uji beban jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dilakukan hingga akhir Oktober 2019
Adapun proses pengujian akan dilaksanakan paling cepat tiga pekan. Bila tak ada persoalan maka Kementerian PUPR akan menerbitkan sertifikat laik fungsi. Untuk diketahui, konstruksi jalan tol layang terpanjang se-Indonesia ini telah mencapai 96,5%.
Saat ini, pekerjaan yang tersisa tinggal pekerjaan minor seperti pengaspalan, pemasangan rambu dan marka jalan hingga pembangunan gardu tol.
Basuki menargetkan jalan tol ini dapat beroperasi pada November 2019. Dengan demikian, saat musim mudik Natal dan Tahun Baru 2020 jalan berbayar ini sudah dapat digunakan. (Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Uji Beban Sementara Tol Layang Jakarta-Cikampek, Aman",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News