kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mercure meramaikan persaingan hotel di Bandung


Senin, 01 Desember 2014 / 16:24 WIB
Mercure meramaikan persaingan hotel di Bandung
ILUSTRASI. Analis menilai PT Kalbe Farma Tbk akan diuntungkan dari akuisisi Sanofi dan harga bahan baku yang mulai stabil. KONTAN/Baihaki/3/5/2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. Jaringan hotel internasional, Accor Group, menambah portofolio hotelnya dengan membuka Mercure Bandung Setiabudi pada Sabtu (29/11/2014). Hotel baru ini dirancang sebanyak 205 kamar dengan langgam desain modern yang dikombinasikan dengan nilai tradisional Jawa Barat.

Kehadiran hotel ini menambah ramai persaingan di bisnis akomodasi Bandung. Hingga saat ini, menurut data PHRI Jawa Barat, terdapat 428 hotel dengan lebih dari 21.000 kamar.

Mercure Bandung Setiabudi sendiri berlokasi di Jalan Setiabudi, sebuah kawasan bisnis di pusat kota Bandung yang juga dikelilingi tempat wisata, kuliner dan gerai perbelanjaan. Hotel ini berjarak 30 menit berkendara dari BandarUdara Husein Sastranegara, wisata gunung Tangkuban Perahu, sumber mata air panas Ciater dan daerah sejuk di sekitar Lembang.

Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura, Gerard Guillouet, mengatakan, Bandung merupakan salah satu tujuan wisata populer untuk pelancong domestik dan internasional.

"Dengan dibukanya Mercure Bandung Setiabudi, akan melengkapi portofolio hotel Accor kelas midscale di ibukota Jawa Barat ini. Ke depan, kami juga akan menghadirkan hotel kelas upscale lainnya dalam waktu dekat," ujar Gerard.

Kehadiran Mercure Bandung Setiabudi menggenapi hotel Accor sebelumnya, yakni Novotel Bandung sebanyak 156 kamar, ibis Styles Bandung Braga dengan 193 kamar dan ibis Bandung Trans Studio sebanyak 606 kamar.

Menurt Gerard, pasar perhotelan di Bandung dan Jawa Barat umumnya cukup potensial. Hal ini terbukti dari catatan tingkat penghunian kamar (TPK) yang terus merangkak naik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan TPK hotel pada September 2014 mencapai 42,52% atau naik 0,78 poin dibandingkan dengan Agustus 2014 sebesar 41,74%. 

Namun begitu, angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata pada September 2013 sebesar 43,19%. Kenaikan TPK rata-rata itu dipicu oleh naiknya TPK hotel non bintang sebesar 1,08 poin dari 34,50% pada Agustus menjadi 35,58% pada September. Dalam kategori ini, TPK tertinggi dicapai oleh hotel dalam kategori kelompok kamar 10-24, sebesar 37,13% dan terendah pada kelompok kamar lebih dari 100, sebesar 18,27%.

Sementara itu, TPK hotel bintang justru berada pada posisi 47,10%. TKP tertinggi dicapai oleh hotel bintang lima sebesar 59,48% dan terendah dicapai oleh hotel bintang dua sebesar 42,10%.(Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×