kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Merdeka Battery Materials (MBMA) Lakukan Penjualan Perdana Bahan Baku Baterai Listrik


Jumat, 14 Maret 2025 / 13:24 WIB
Merdeka Battery Materials (MBMA) Lakukan Penjualan Perdana Bahan Baku Baterai Listrik
ILUSTRASI. PT Merdeka Battery Materials (MBM), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melaporkan telah melakukan perjualan perdana Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) atau produk hasil pengolahan bijih nikel laterit yang merupakan bahan baku penting untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. 

MHP ini adalah produksi dari PT ESG New Energy Material (PT ESG), perusahaan patungan smelter teknologi HPAL (High-Pressure Acid Leach) MBMA dengan GEM Co., Ltd (GEM).

Untuk diketahui, PT ESG menerima Izin Usaha Industri (IUI) pada Februari 2025 dan berhasil menyelesaikan penjualan perdana pada Maret 2025 dengan mengirimkan 6.500 metrik ton nikel dalam bentuk MHP.

Pengiriman ini merupakan yang pertama dari serangkaian pengiriman yang direncanakan sepanjang 2025 dengan jumlah produksi 30.000 ton nikel MHP per tahun. 

Baca Juga: Menilik Target Produksi dan Prospek Kinerja MDKA dan MBMA pada 2025

Train 1, dengan kapasitas 20.000 ton per tahun, berhasil di-commissioning pada pertengahan Desember 2024 dan telah berproduksi dengan mencapai atau melampaui kapasitas rancangannya.

Train 2, dengan kapasitas 10.000 ton per tahun, saat ini dalam tahap commissioning dan dijadwalkan mencapai produksi pertama pada kuartal kedua 2025.

Untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dan berbiaya rendah, tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik MBMA akan menyediakan sumber bijih limonit yang stabil dalam jangka panjang bagi PT ESG.

Pembangunan pabrik persiapan bijih atau Feed Preparation Plant (FPP) di Tambang SCM sedang dilaksanakan sesuai jadwal untuk mendukung transportasi bijih limonit melalui pipa bubur ke pabrik PT ESG di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mulai paruh kedua 2025.

Baca Juga: Begini Target Produksi dan Prospek Kinerja Merdeka Group, MDKA & MBMA, di Tahun 2025

Teddy Oetomo, Presiden Direktur MBMA, mengatakan keberhasilan penjualan perdana MHP merupakan tonggak penting bagi MBMA dan PT ESG.

"Mencerminkan kemampuan kami dalam menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan mengirimkan bahan baterai berkualitas tinggi ke pasar global. Dengan permintaan bahan baterai yang terus meningkat, MBMA berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan transisi energi global dan memperkuat posisi kami sebagai pemasok utama bagi industri baterai kendaraan listrik," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (14/03).

Selain di pabrik HPAL PT ESG, MBMA juga sedang dalam proses memulai produksi pabrik HPAL kedua, yang dioperasikan oleh PT Meiming New Energy Material (PT Meiming) dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 25.000 ton nikel MHP.

Sementara pabrik HPAL ketiga di bawah PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) dengan kapasitas 90.000 ton nikel MHP per tahun sedang dalam tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026.

Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) Bangun Pabrik HPAL 90.000 Ton Senilai US$ 1,8 Miliar

Selanjutnya: Korlantas Polri: Pembatasan Kendaraan Sumbu Dua dan Tiga Berlaku Mulai 24 Maret 2025

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 14-16 Maret 2025, Kurma Golden Arabian Diskon 45%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×