kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mereguk Keuntungan dari Penjualan Jus Kunyit


Kamis, 28 Agustus 2008 / 17:48 WIB


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bukan rahasia lagi, Indonesia sudah terkenal akan kekayaan tanaman obatnya. Sebut saja kunyit, tapak dara, daun dewa hingga benalu. Jika diolah secara benar dan baik, tanaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit.

Dengan rutin mengonsumsi tanaman obat, pastinya, banyak keuntungan yang didapat. Selain terhindar dari segala macam jenis penyakit, dengan mengonsumsi tanaman obat ini Anda juga dapat menghemat keuangan. Pasalnya, saat ini harga obat-obatan melambung tinggi. Makanya, akan lebih baik jika pengobatan dilakukan dengan cara kembali ke alam. Nenek moyang kita dulu sudah membuktikan khasiat tanaman-tanaman yang tumbuh di sekitar mereka.

Yang perlu diingat, untuk bisa memperoleh khasiat secara maksimal, diperlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk mengubah tanaman obat menjadi minuman kesehatan. Hal ini pula yang dilakukan Rosila Idris. Perempuan yang berprofesi sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak Februari 1972 ini, berhasil menggabungkan antara kunyit dengan tanaman rempah-rempah menjadi satu minuman jus yang lezat.

Ia lantas menjualnya dalam kemasan botol. Rosila yang memulai usahanya yang baru dimulai awal tahun ini mengatakan bahwa bisnis minuman kesehatan seperti ini memiliki prospek bagus ke depannya.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh racikan minuman jus buatan Rosila terletak pada harganya yang murah. “Kalau dibandingkan dengan obat-obat farmasi, pasti harganya jauh lebih mahal,” ujarnya. Makanya, tak salah jika Rosila menargetkan produknya untuk pangsa pasar orang-orang yang tak punya duit untuk membeli obat.     

Bisa Mengobati Berbagai Macam Penyakit

Ada kisah menarik di balik usaha yang dikembangkan Rosila ini. Pada mulanya, ia sempat menderita sakit komplikasi yang sangat mengganggu pada tahun lalu, yaitu rematik dan mag. Ketika berkunjung ke dokter, dia harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menebus resep dokter. Karena merasa  tidak mampu membeli obat farmasi, terpikir olehnya untuk mencari tahu obat tradisional macam apa yang dapat digunakan untuk mengobati penyakitnya.

Secara rutin, Rosila mulai mencari tahu segala informasi mengenai tanaman obat. Dia pun rajin mengunjungi perpustakaan sebagai bahan literatur. Dari sana, akhirnya dia mendapatkan berbagai informasi tentang obat tradisional untuk rematik dan mag. Yang paling memiliki khasiat untuk penyakit tersebut adalah campuran kunyit dan rempah-rempah.

Selama satu bulan lebih, Rosila mengumpulkan puluhan jurnal tentang manfaat kunyit dan rempah-rempah. Lantas, dia kemudian membuat minuman dari bahan-bahan itu. “Istilahnya, penelitian yang saya lakukan pada mulanya murni untuk mengobati penyakit yang saya derita. Selama 2 minggu, saya terus mengonsumsi jus kunyit. Lama kelamaan, saya merasa  penyakit rematik dan mag sembuh,” ceritanya.

Dari situ, dia baru berpikir untuk mengomersialkan hasil temuannya itu. Apalagi, banyak teman-temannya yang berminat. Akhirnya, Rosila pun memproduksi secara massal minuman kunyitnya ini. Dia menjualnya dalam kemasan botol. Dari hasil risetnya, dia juga menemukan khasiat lain dari minumannya itu. Selain untuk rematik dan mag, minuman tersebut juga berkhasiat untuk mengobati penyakit kolesterol, diabetes, hipertensi hingga mencegah terjadinya stroke.

Mulanya, Rosila menyiapkan dana investasi awal sebesar Rp 10 juta. Duit itu ia gunakan untuk membeli peralatan jus botol, kardus , label untuk merek serta bahan bakunya utama, yakni kunyit dan rempah-rempah. Hingga saat ini, dalam sebulan dia berhasil menjual 200 botol. “Harga per botolnya Rp 5.000,” ujar Rosila. Jumlah yang masih minim ini, menurut Rosila memang dia sengaja karena untuk menjaga kualitas produk yang dibuatnya.

Ke depannya, Rosila optimis bisa mengembangkan jus kunyitnya dengan lebih baik lagi. “Sepertinya bisnis ini memang masih bagus untuk dijalankan. Apalagi bahan baku jenis tanaman obat seperti kunyit dan rempah-rempah sangat mudah untuk didapatkan. Di pasar-pasar juga banyak tersedia,” paparnya. Dalam sebulan, dia menggunakan bahan baku kunyit sebanyak 16 kilogram dan rempah-rempah. Harganya pun relatif sangat murah. 

Saat ini, Rosila sendiri masih yakin produksi minuman yang diberi nama Jus Kurkumin plus R ini akan berkembang dan produksinya bisa maju pesat. “Sekarang saja sudah lumayan yang terjual,” ujarnya. Kini, ia sedang mempersiapkan urusan sertifikat halal ke Majelis Ulama Indonesia dan pendaftaran untuk hak paten formulanya.


Jus Kurkumin plus R  
Jl.Menteng Atas Selatan III no.38, Rt.09/Rw04 Jakarta Selatan 12960
8294836/081514299811

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×