Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) hingga kini masih menunggu kepastian lanjutan terkait rencana penggabungan (merger) sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) di sektor transportasi laut yang masuk dalam klaster logistik.
Perseroan menegaskan akan mengikuti sepenuhnya kebijakan yang ditetapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara selaku pengelola portofolio BUMN.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, sampai saat ini manajemen belum menerima pembaruan resmi terkait arah dan bentuk konsolidasi BUMN transportasi laut tersebut.
“Kami sebagai BUMN tentu akan mengikuti apa yang menjadi keputusan dari Danantara. Namun, sampai sekarang kami belum mendapatkan update kembali terkait merger beberapa BUMN yang masuk dalam klaster logistik,” ujar Heru dalam media gathering Kesiapan Angkutan Nataru 2025/2026 di Kantor Pusat ASDP, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Angkutan Nataru, ASDP Proyeksikan Penumpang Naik 4,3% dan Trip Tumbuh 5,4%
Heru menyebutkan, dalam wacana konsolidasi tersebut terdapat beberapa BUMN strategis yang masuk dalam satu klaster, antara lain ASDP, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, hingga PT Pos Indonesia. Namun demikian, hingga kini belum ada arahan lanjutan yang diterima ASDP terkait rencana tersebut.
“Kalau tidak salah, sebelumnya ada ASDP, Pelni, Pelindo, dan PT Pos. Tapi sampai sekarang kami belum mendapatkan update lanjutannya,” katanya.
Menurut Heru, pembahasan mengenai merger BUMN transportasi laut tersebut sejatinya telah berlangsung cukup lama, namun belum berujung pada keputusan final. Oleh karena itu, ASDP memilih untuk menunggu arahan resmi dari pemegang saham.
“Pembahasan terakhir itu sudah lama sekali. Prinsipnya kami menunggu update dari Danantara dan akan mengikuti keputusan yang diambil,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelni Tri Andayani juga mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima arahan lebih lanjut terkait rencana peleburan BUMN sektor transportasi laut. Menurut dia, pembahasan terakhir masih sebatas kajian dan koordinasi awal, dengan Pelindo sempat diwacanakan sebagai induk usaha (holding).
Baca Juga: Dukung Stimulus Pemerintah, ASDP Beri Diskon hingga 19% untuk Liburan Akhir Tahun
Adapun rencana penggabungan BUMN transportasi laut ini telah bergulir sejak 2024, sebelum terbentuknya Danantara. Saat itu, Kementerian BUMN di bawah Erick Thohir mendorong penggabungan ASDP dan Pelni ke dalam Pelindo sebagai holding, sebagai bagian dari upaya perampingan jumlah BUMN dan peningkatan efisiensi logistik nasional.
Heru menegaskan, sembari menunggu kepastian kebijakan merger, ASDP tetap fokus memperkuat layanan penyeberangan dan mendukung konektivitas serta distribusi logistik nasional.
Ia berharap, keputusan konsolidasi yang diambil nantinya dapat memperkuat sinergi antar-BUMN dan meningkatkan daya saing sektor transportasi laut Indonesia.
Selanjutnya: Ini Judul Film yang Akan Dirilis dan Diproduksi VMS Studio di 2026
Menarik Dibaca: Ini Judul Film yang Akan Dirilis dan Diproduksi VMS Studio di 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













