kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski ada pandemi, Kemenparekraf masih promosi pariwisata Indonesia ke Asia Timur


Sabtu, 23 Mei 2020 / 12:44 WIB
Meski ada pandemi, Kemenparekraf masih promosi pariwisata Indonesia ke Asia Timur
ILUSTRASI. Turis berjalan-jalan di Bali. Meski ada pandemi, Kemenparekraf masih promosi pariwisata Indonesia ke pasar Asia Timur. REUTERS/Nyimas Laula


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di tiga negara pasar kawasan Asia Timur yaitu Jepang, Korea Selatan dan Chinese Taipei. Salah satunya dengan melakukan webinar series bersama lebih dari 100 pelaku industri pariwisata dari masing-masing originasi.

"Upaya ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan product update pariwisata Indonesia," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (22/5).

Baca Juga: Tokopedia di pusaran isu rangkap jabatan Menteri Wishnutama hingga kartu prakerja

Rangkaian Webinar series mengambil tema berbeda. Webinar untuk pasar Korea mengusung tema "Ultimate Experience Beyond Bali: Sumba Island", dilanjutkan dengan pasar Jepang dengan tema "Indonesia Tourism’s Approach to the New Normal: Challenges and Opportunities" serta disusul pasar Chinese Taipei bertemakan "Indonesia Tourim’s Approach to The New Normal for Taiwan Market".

Ketiga tema webinar series tersebut dipilih sebagai langkah awal untuk tetap dapat memberikan inspirasi kepada calon wisatawan sehingga ketika destinasinya siap dan pasar sudah memperbolehkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri, destinasi Indonesia sudah ada di benak calon wisatawan.

Sementara kebijakan yang disampaikan dalam rangkaian webinar tersebut diantaranya mengenai gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Cleanliness, Health and Safety) yang menjadi program Kemenparekraf dalam upaya mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia.

Lebih lanjut Nia menjelaskan, market dari pasar short haul, termasuk ketiga negara tersebut  diproyeksi mengalami pemulihan pascapandemi yang lebih cepat dibanding fokus pasar (negara) lainnya.

Baca Juga: Epidemiolog: Bisa muncul kluster baru jika tempat wisata dibuka

Dari catatan yang dihimpun dari berbagai sumber, hasil statistik yang didapatkan di masing-masing pasar per 18 Mei 2020, Chinese Taipei melalui situs resminya di http://www.cdc.gov.tw menyebutkan perkembangan penyebaran pandemi COVID-19 sudah mencapai 0 kasus, tidak ada kasus baru yang muncul.

Sedangkan Korea Selatan melalui situs resminya: http://www.ncov.mohw.go.kr, menyebutkan kasus positif di negaranya sejumlah 15 orang dengan penambahan jumlah kematian 1 orang. Untuk pasar Jepang melalui situs resminya http://www.covid19japan.com, menyebutkan kasus positif COVID-19 sebanyak 23 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×