Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, terjadi peningkatan konsumsi produk BBM tahunan yang mencapai 3% per tahun maka kebutuhan dalam negeri dinilai tidak akan terpenuhi.
Sementara itu, CEO Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional) Ignatius Tallulembang menjelaskan kebutuhan akan energi fosil diprediksi masih akan terus berlanjut hingga 2030 an mendatang.
"Di 2016 hingga 2018 kebutuhan BBM kita 1,3 juta bph. Kilang (saat itu) hanya bisa mengolah 650.000 hingga 700.000 bph, artinya masih ada kebutuhan impor 40%," pungkas Ignatius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News