Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Harga batubara yang muram tak berkesudahan rupanya tak menciutkan nyali penyedia kapal pengangkut komoditas itu. Para pelaku usaha di industri tersebut tak berhenti menambah jumlah armada kapalnya, sembari menggantang asa kinerja mereka tetap positif hingga pungkasan 2014.
Para pelaku di industri ini justru semakin optimistis bisa mengangkut batubara lebih banyak dari tahun sebelumnya. Rudy Sutiono, Sekretaris Perusahaan Transpower Marine berkeyakinan bisnis kapal pengangkutan batubara bakal tetap bermunculan dari perusahaan yang menjadikan batubara sebagai kebutuhan utama. Semisal PT PLN dan perusahaan semen.
Transpower sendiri mengaku baru saja mendapat kontrak baru dari anak perusahaan Grup Sinarmas yakni
PT Golden Energy Mines. “Untuk mengangkut batubara dari Bengkulu ke Perawang dan Jawa sampai setahun kedepan,” beber Rudy, kepada KONTAN, (20/6).
Tanpa menyebut nilai kontrak tersebut, Rudy memastikan sanggup memenuhi order kliennya itu. Bahkan, perusahaan ini mengaku siap menyewa kapal jika ke-35 unit kapal miliknya tak mencukupi. Perusahaan ini menargetkan volume pengangkutan batubara tahun ini naik 25% - 30%.
PT Centris Multi Persada Pratama Tbk. tidak kalah optimistis. Hingga akhir 2014, perusahaan ini menargetkan pendapatan Rp 178,02 miliar. Sebanyak Rp 47,72 miliar adalah kontribusi dari pengangkutan batubara. Barulah sisanya dari penjualan batubara. Tahun 2013 pendapatan Centris Rp 106,29 miliar.
Vincent, Direktur Utama Centris Multi Persada Pratama berpendapat, penurunan harga batubara saat ini tidak akan berpengaruh terhadap target pengangkutan maupun penjualannya. “Pergerakan harga batubara hanya terjadi di pasar internasional sementara kami kan pemain domestik jadi masih cukup stabil,” ujar Vincent.
Menambah kapal
Selain mengejar kontrak baru, Centris dan Transpower membekali diri dengan menambah armada kapal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Centris menyiapkan anggaran hingga US$ 5 juta guna membeli tiga set kapal tug and boat dan tongkang. Hingga bulan Juni, dua set kapal pesanannya sudah tiba di Tanah Air dan sudah mulai dioperasikan.
Sekadar mengingatkan, optimisme Centris pada industri batubara sudah terbaca sejak Maret tahun ini. Kala itu, Centris alih usaha dari perusahaan jasa transportasi taksi menjadi perusahaan yang menggarap bisnis batubara. Perusahaan ini malah seolah menukar lima perusahaan taksi yang sudah dimilikinya dengan sebuah perusahaan jasa pengangkutan batubara.
Setelah menjual seluruh perusahaan taksinya, Centris lantas mengakuisisi PT Rimau Shipping untuk mendukung bisnis penjualan batubara. Berbekal 51% saham Rimau Shipping, Vincent mengaku tidak perlu lagi repot-repot lagi menyewa kapal untuk keperluan menjalankan bisnis pengangkutan batubara. Perusahaan ini baru menyewa kapal jika kapasitas kapalnya sudah tak memadai.
Sementara Transpower menyiapkan dana Rp 200 miliar. Namun realisasi pembelian kapal ini masih menunggu kepastian negosiasi pengangkutan kapal dengan klien. “Percuma kami beli kapal kalau tidak ada yang pakai,” beber Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News