Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) memang belum begitu memuaskan sepanjang tahun 2019. Namun, anggota holding pertambangan BUMN ini masih bisa mencetak hasil positif dari sisi kontribusi terhadap negara.
Direktur Utama TINS M. Riza Pahlevi Tabrani menyampaikan, pihaknya berkontribusi kepada pemerintah melalui pembayaran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,20 triliun pada tahun 2019. Jumlah ini naik 46,43% (yoy) dibandingkan kontribusi di tahun sebelumnya sebesar Rp 818,37 miliar.
Setali tiga uang, TINS menyumbang royalti sebanyak Rp 556,73 miliar di tahun 2019 atau tumbuh 89,08% (yoy) dari tahun 2018 sebesar Rp 294,45 miliar.
“Kinerja perseroan tahun 2019 berbanding lurus dengan kontribusi terhadap pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Riza dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (11/6).
Baca Juga: Timah (TINS) fokus efisiensi guna perbaiki kinerja tahun ini
Asal tahu saja, di tahun lalu pendapatan TINS tumbuh 75,45% (yoy) menjadi Rp 19,3 triliun. Namun, perusahaan ini harus menanggung kerugian bersih sebesar Rp 611,28 miliar.
Penurunan kinerja TINS sangat dipengaruhi oleh tren pelemahan harga timah global akibat perang dagang. Selama tahun 2019, harga rata-rata timah dunia di London Metal Exchange (LME) terkoreksi 7% (yoy) menjadi US$ 18.569 per metrik ton.
Riza pun menyebut kondisi bisnis di tahun ini masih cukup menantang. Selain efek perang dagang, pandemi virus corona juga sangat berpotensi mempengaruhi harga timah dunia sepanjang tahun ini.
“Kami harus selektif dalam merespons dinamika pasar timah dunia. Hal ini sebagai ikhtiar untuk memperbaiki profitabilitas dan memperkuat fundamental perusahaan di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News