kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Meski Mencatatkan Rugi di 2023, Kimia Farma (KAEF) Optimistis Bisa Cetak Laba di 2024


Rabu, 26 Juni 2024 / 08:29 WIB
Meski Mencatatkan Rugi di 2023, Kimia Farma (KAEF) Optimistis Bisa Cetak Laba di 2024
ILUSTRASI. Kimia Farma (KAEF) optimistis tahun ini dapat mencetak laba sebagai bentuk dari perbaikan kinerja keuangan.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih mengalami kerugian di sepanjang tahun 2023, emiten pelat merah di sektor farmasi, yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis tahun ini dapat mencetak laba sebagai bentuk dari perbaikan kinerja keuangan. 

"Kalau kita lihat kerugian yang demikian besar di tahun 2023, kami masih menargetkan adanya perolehan laba. Cuma secara persentase masih tidak bisa kita bicara dua digit karena ini kan masih bergerak angkanya," ungkap Direktur Keuangan & manajemen Risiko Lina Sari dalam paparan publik, Selasa (25/06). 

Meski belum sanggup menargetkan laba hingga dua digit, Lina mengatakan pihaknya tetap optimistis menargetkan adanya laba apalagi didukung dengan beberapa strategi pembenahan di tahun 2024. 

"Kami selalu memberikan target positif, di 2024 dari usaha-usaha yang telah kami sampaikan," tambah dia. 

Baca Juga: Selain Bakal Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma (KAEF) Ungkap Kemungkinan Tutup Apotek

Untuk diketahui, tahun ini manajemen KAEF akan melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan dalam rangka menjaga kinerja tumbuh positif dan berkelanjutan. Rencana transformasi Kimia Farma ini bertujuan untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan bersama–sama dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN).

Adapun sebagai gambaran, sepanjang tahun 2023 Kimia Farma mencetak penjualan sebesar Rp 9,96 triliun, menguat sebesar 7,93% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,23 triliun. Meski penjualan naik, KAEF belum bisa menekan kerugian. Kerugian Kimia Farma membengkak menjadi Rp 1,48 triliun ketimbang tahun sebelumnya yang rugi Rp 190 miliar.

Kemudian, dari sisi beban usaha tahun 2023, Kimia Farma juga mengalami peningkatan hingga 35,53% YoY menjadi Rp 4,66 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 3,44 triliun. Kenaikan beban usaha terjadi secara dominan pada anak usaha, PT Kimia Farma Apotek (KFA). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×