kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pendapatan turun 16% di 2019, MPOW optimistis kinerja membaik


Jumat, 22 Mei 2020 / 17:31 WIB
Meski pendapatan turun 16% di 2019, MPOW optimistis kinerja membaik
ILUSTRASI. Perusahaan pembangkit listrik?Megapower Makmur Tbk -?Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH?Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro PLTM Bantaeng


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) optimistis dapat memperbaiki kinerja di tahun ini kendati pada tahun lalu mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 16% year on year (yoy).

Sekedar informasi, pendapatan tahun lalu tercatat sebesar Rp 49,19 miliar sementara pada tahun sebelumnya MPOW mencetak pendapatan sebesar 58,61 miliar.

Baca Juga: Elnusa kembali salurkan 1.500 APD medis ke berbagai daerah

Disisi lain, laba bersih MPOW cenderung stagnan. Pada tahun lalu laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk tercatat sebesar Rp 3,07 miliar atau naik tipis 0,48% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,06 miliar.

Corporate Secretary Megapower Makmur Arif Abdillah Aldy menjelaskan jika ditelisik secara keuntungan kinerja perusahaan masih dalam tingkatan yang cukup baik.

"Penurunan hanya terjadi pada pembangkit diesel dimana terdapat penurunan daya karena pemerintah sedang mengurangi permintaan penurunan daya dari pembangkit fosil," jelas Aldy kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Aldy melanjutkan, penyebab tergerusnya pendapatan tahun lalu juga disebabkan oleh kerugian atas selisih kurs mata uang dollar AS terhadap Rupiah. Hal ini mengingat, sebagian besar pinjaman MPOW menggunakan mata uang dollar AS.

Baca Juga: Rugi Salim Ivomas naik, tertekan kerugian nilai wajar aset biologis

Kendati demikian, Aldy menegaskan, pihaknya optimistis dapat memperbaiki kinerja tahun ini dengan fokus pada pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). "Kami terus dan tetap melakukan penjajakan atas pembangkit yang berpotensi untuk menguntungkan MPOW kedepannya. Kami optimistis bisa lebih baik," ujar Aldy.

Merujuk catatan Kontan.co.id, MPOW mencatatkan penurunan jumlah aset pada tahun lalu. Pada tahun 2019 total aset MPOW tercatat sebesar Rp 275,04 miliar atau tergerus 12,07% yoy. Pada tahun 2018 jumlah aset MPOW mencapai Rp 312,81 miliar.

Jika dirinci, aset lancar sepanjang 2019 menurun drastis 54,96% yoy atau menjadi Rp 15,25 miliar dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya jumlah aset lancar mencapai Rp 23,64 miliar.

Baca Juga: Penjualan mi instan Indofood CBP (ICBP) topang peningkatan kinerja

Adapun, aset tidak lancar sepanjang 2019 juga mengalami penurunan hingga 10,16% yoy atau menjadi Rp 259,78 miliar dimana pada tahun 2018 sebesar Rp 289,17 miliar. Jumlah liabilitas pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 128, 11 miliar atau turun 22,7% yoy dimana pada tahun 2018 lalu liabilitas tercatat sebesar Rp 165,93 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di BEI, manajemen MPOW mengungkapkan penurunan liabilitas yang mencapai di atas 20% diakibatkan penurunan utang bank karena ada pelunasan atas pinjaman dari Bank BJB dan pembayaran sebagian utang pihak berelasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×