kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Meski penuh tantangan, Apexindo Pratama Duta (APEX) tetap jaga kesejahteraan karyawan


Jumat, 29 Mei 2020 / 15:50 WIB
Meski penuh tantangan, Apexindo Pratama Duta (APEX) tetap jaga kesejahteraan karyawan
ILUSTRASI. Rig jack up, PT Apexindo Pratama Duta Tbk


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa penunjang minyak dan gas (migas) PT Apexindo Pratama Duta Tbk tengah menghadapi tantangan wabah virus corona yang diikuti oleh tren penurunan harga minyak global. Namun demikian, emiten berkode APEX ini menyebut tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun pengurangan gaji para karyawannya.

General Manager Corporate Finance APEX Pretycia Darma menyampaikan, manajemen APEX berupaya memastikan kesejahteraan, kesehatan, hingga keselamatan para karyawannya yang bekerja di tengah ancaman virus crona.

Sejauh ini, para karyawan APEX masih bekerja sesuai tanggung jawab masing-masing. Untuk karyawan kantor, APEX memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sesuai ketentuan pemerintah. Sedangkan untuk kru yang bekerja di lapangan, mereka tetap bekerja dengan mengikuti jadwal crew change dan prosedur pencegahan Covid-19 yang berlaku.

Baca Juga: Pandemi Corona (Covid-19) Bikin Pengeluaran Apexindo Pratama Duta (APEX) Bengkak

Ambil contoh, APEX menerapkan langkah antisipasi berupa karantina selama 14 hari dengan pengawasan dokter bagi para kru yang akan bertugas ke rig maupun yang baru selesai bertugas dari rig. Selain itu, disediakan pula Alat Pelindung Diri (APD) serta program penyemprotan disinfektan secara berkala di rig-rig milik perusahaan.

“Semua karyawan kami bekerja dengan tetap memperhatikan SOP perusahaan tentang bekerja di situasi pandemi demi kesehatan dan keamanan bersama,” ungkap Pretycia, Jumat (29/5).

Terlepas dari itu, adanya beberapa prosedur dan tindakan yang mesti dilakukan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan karyawan membuat biaya pengeluaran APEX membengkak selama menghadapi pandemi virus corona.

Hanya, Pretycia belum bisa mengungkapkan besaran biaya pengeluaran dan kondisi arus kas terkini APEX secara rinci.

Kali terakhir APEX merilis laporan keuangan adalah di kuartal III-2019. Pada saat itu, APEX mengantongi arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$ 8,26 juta.

Adapun beban usaha APEX di kuartal tersebut mencapai US$ 11,23 juta. Beban usaha yang ditanggung APEX antara lain gaji dan upah karyawan, honorarium tenaga ahli, perjalanan dinas, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apexindo Pratama Duta (APEX) yakin bisa memenuhi kewajiban utang di tengah tekanan

Pretycia pun berharap adanya dukungan aktif pemerintah di tengah situasi serba sulit seperti sekarang ini. Salah satunya dengan terus mendorong pelaksanaan program pengeboran migas sesuai target yang ditetapkan.

“Sebisa mungkin tidak ada perubahan jadwal atau malah pembatalan program pengeboran,” tambah dia.

Jika aktivitas pengeboran di dalam negeri terhambat saat wabah Corona dan tren penurunan harga minyak dunia, bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan jasa pendukung migas akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan bisnisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×