kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo Pratama Duta (APEX) yakin bisa memenuhi kewajiban utang di tengah tekanan


Selasa, 28 April 2020 / 12:43 WIB
Apexindo Pratama Duta (APEX) yakin bisa memenuhi kewajiban utang di tengah tekanan
ILUSTRASI. APEX masih mampu membayar utang berkat adanya pemasukan dari sejumlah kontrak pengeboran migas .


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa penunjang minyak dan gas (migas), PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) mengaku masih memiliki kemampuan untuk memenuhi pembayaran utangnya di tengah pandemi corona dan tren penurunan harga minyak.

Sebagai informasi, per kuartal ketiga 2019 lalu APEX memiliki utang usaha kepada pihak ketiga sebanyak US$ 13,09 juta. Dari jumlah tersebut, US$ 10,34 juta di antaranya merupakan utang usaha jangka pendek sedangkan sisanya yakni US$ 2,75 juta merupakan utang usaha jangka panjang.

Adapun arus kas bersih dari aktivitas operasi yang dimiliki oleh APEX di kuartal tiga tahun lalu sebesar US$ 8,27 juta.

Baca Juga: Fluktuasi harga minyak, Apexindo Pratama Duta (APEX) tak lakukan hedging

GM Corporate Finance APEX Pretycia Darma mengatakan, APEX masih mempunyai kemampuan untuk membayar utang-utangnya berkat adanya pemasukan dari sejumlah kontrak pengeboran migas yang berjalan saat ini.

Namun, pihak APEX berharap adanya dukungan aktif dari pemerintah dalam kondisi sulit seperti saat ini. “Salah satunya dengan terus mendorong pelaksanaan program pengeboran migas sesuai target yang ditetapkan, sehingga bisnis perusahaan jasa migas tetap berjalan,” ungkap dia, Senin (27/4) malam.

Baca Juga: Apexindo Pratama Duta (APEX) pilih fokus utilisasi rig di tahun ini

Seiring penurunan harga minyak global yang cukup signifikan, jika pemerintah tidak mendukung pelaksanaan kegiatan pengeboran migas dalam negeri, maka perusahaan-perusahaan jasa pendukung migas akan mengalami kesulitan bahkan terancam tidak bisa bertahan.

Di samping utang usaha, saat ini APEX mencatat kenaikan biaya pengeluaran akibat dampak wabah corona. Biaya tersebut sehubungan dengan prosedur dan tindakan yang harus dilakukan APEX demi memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan para karyawan.

Misalnya, biaya untuk prosedur karantina selama 14 hari dengan pengawasan dokter bagi kru perusahaan yang akan bertugas ke rig dan yang baru selesai bekerja dari rig. Ada juga biaya untuk penyediaan disinfektan hingga alat pelindung diri (APD) terkait Corona yang berbeda dengan APD untuk kebutuhan operasional perusahaan.

Baca Juga: Harga minyak anjlok, begini rekomendasi analis terhadap saham emiten migas

Kebijakan pemerintah yang membatasi operasional berbagai moda transportasi juga berpengaruh pada biaya pengeluaran APEX. Sebab, perusahaan ini memerlukan transportasi untuk kegiatan crew change yang dijalani para karyawannya. “APEX pun perlu mengambil langkah-langkah antisipasi,” tutur Pretycia.

Namun, dia belum bisa menyampaikan besaran biaya pengeluaran tersebut mengingat prosedur antisipasi Covid-19 yang dilakukan APEX masih terus berkembang. Yang pasti, manajemen APEX berusaha memastikan seluruh karyawan yang berada di lokasi kerja perusahaan berada dalam kondisi sehat dan aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×