kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Meski Sempat Koreksi, Hartadinata Abadi (HRTA) Yakin Minat Investasi Emas Tidak Pudar


Rabu, 21 Mei 2025 / 16:14 WIB
Meski Sempat Koreksi, Hartadinata Abadi (HRTA) Yakin Minat Investasi Emas Tidak Pudar
ILUSTRASI. Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis minat investasi masyarakat terhadap emas tetap besar walau sempat terjadi koreksi harga


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga emas dunia dalam beberapa pekan terakhir sempat memicu kekhawatiran akan daya tarik emas sebagai instrumen investasi. Namun begitu, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengatakan, koreksi ini adalah bagian wajar dari dinamika pasar, tanpa mengurangi posisi emas sebagai aset yang solid dan tetap relevan dalam strategi keuangan jangka panjang.

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, fluktuasi harga dalam jangka pendek adalah hal yang lumrah dan tidak perlu menjadi kekhawatiran akan nilai emas sebagai aset tabungan. Pada dasarnya, menyimpan emas adalah langkah strategis dan sudah terbukti dapat membangun ketahanan finansial dalam jangka panjang. 

"Jadi memang sifatnya bukan untuk mencari keuntungan sesaat," kata dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (21/5).

Secara historis, harga emas menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Kinerja Hartadinata (HRTA) Melesat di Kuartal I-2025, Ditopang Penjualan Emas Murni

Berdasarkan data harga emas dari World Gold Council, dari tahun 2021 ke 2022, harga emas naik sebesar 9,28% secara tahunan atau year on year (yoy), disusul pertumbuhan 12,45% yoy pada periode 2022 ke 2023. 

Secara rata-rata, harga emas mengalami pertumbuhan stabil sekitar 10% per tahun selama 2021 hingga 2023. Hal ini ditopang oleh pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan naiknya suku bunga global yang berdampak pada pola permintaan.

Memasuki akhir 2024, harga emas mencatat lonjakan signifikan sebesar 34,63% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ini bahkan terus menguat hingga kuartal pertama 2025, dengan kenaikan tajam sebesar 45,07% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Hingga Maret 2025, atau secara year-to-date (ytd), harga emas telah naik sekitar 16%. Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi, kekhawatiran inflasi, dan ketegangan geopolitik global.

Laporan tahunan Hartadinata Abadi juga menunjukkan bahwa ketertarikan masyarakat terhadap emas terus meningkat, terutama sebagai bentuk tabungan keluarga dan aset yang mudah dicairkan. Hal ini diperkuat oleh makin luasnya akses pembelian emas baik melalui toko offline dan platform digital.

“Emas adalah aset nyata yang tahan inflasi dan mudah dicairkan kapan pun dibutuhkan. Dalam konteks rumah tangga, menyimpan emas adalah bentuk perlindungan jangka panjang terhadap ketidakpastian ekonomi,” ungkap Sandra.

 

Meskipun saat ini pasar mengalami koreksi, tren jangka panjang tetap menunjukkan bahwa emas adalah aset investasi yang andal.

Dengan rekam jejak yang kuat, daya tahan terhadap inflasi, dan permintaan ritel yang terus tumbuh, emas tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menjaga stabilitas dan ketahanan finansial di masa depan.

Selanjutnya: J&T Express Catat Pengiriman Tertinggi dari Jakarta hingga Medan

Menarik Dibaca: Dorong Produksi Berkelanjutan, Blasfolie Gandeng Suryanesia Pasang PLTS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×