Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (Metland) menunjukkan keseriusannya di bisnis perhotelan. Setelah merilis hotel merek sendiri berlabel Metland Hotel, pengembang ini langsung membuka Metland Hotel pertama di kota udang, Cirebon, akhir pekan lalu (10/1).
Hotel bernama Meland Hotel Cirebon ini berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m²) dan mempunyai kapasitas 98 kamar. "Target pasar yang kami bidik adalah para wisatawan dan pebisnis," ujar Olivia Surodjo, Direktur Urusan Perusahaan dan Sekretaris Perusahaan Metland, akhir pekan lalu.
Metland harus mengucurkan dana senilai Rp 40 miliar untuk membangun hotel berbintang tiga ini. Angka investasi ini belum termasuk pembelian lahan.
Untuk membangun hotel ini, Metland menggandeng mitra kerja bersama Deta Group. Adapun porsi kepemilikan dari Metland Hotel Cirebon ini adalah 60:40. Porsi Metland yang terbesar.
Asal tahu saja, Metland semula akan mengoperasikan Metland Hotel Cirebon dengan nama @HOM Hotel. Ini adalah label hotel yang juga dikelola Metland untuk tipe hotel budget.
Rupanya, menurut Olivia, Metland berencana akan mengubah seluruh hotel yang mereka kelola dengan nama satu bendera, yaitu Metland Hotel. Adapun pengelolaan seluruh Metland Hotel akan dikerjakan oleh Metsense, anak usaha yang juga masih di bawah naungan Metland.
Saat ini, ada tiga hotel milik Metland yang sudah beroperasi, yaitu Horison Hotel Bekasi, Horison Hotel Seminyak Bali, dan @HOM Hotel Tambun Bekasi. "Seiring dengan makin banyaknya hotel yang dibangun, akan lebih efektif kalau mengelola sendiri," terang Olivia.
Dalam waktu dekat ini, Metland akan segera memulai pembangunan Metland Hotel berikutnya di Lampung. Hotel ini ditargetkan sudah bisa beroperasi tahun ini juga.
Di samping itu, Horison Hotel Bekasi yang baru saja rampung akan ditambah jumlah kamarnya dan diperluas, serta berganti nama menjadi Metland Premier Hotel Bekasi.
Menurut Olivia, bila seluruh hotel Metland dikelola sendiri, akan lebih banyak sumbangan ke pendapatan pundi-pundi Metland, terutama dari pendapatan berulang atau recurring income.
Per kuartal III-2013, Metland mencatatkan porsi pendapatan berulang sebesar 29%. Hasil ini diperoleh dari pendapatan sewa mal dan pendapatan kamar hotel.
Setelah mengusung merek hotel sendiri, Olivia percaya diri pendapatan berulang perusahaan ini diprediksi bisa terangkat menjadi 35%-40% pada 2014 ini.
Namun sejatinya pendapatan berulang lebih banyak disumbang oleh pendapatan sewa pusat belanja atau mal. "Pendapatan berulang kami meningkat signifikan karena Grand Metropolitan Mall Bekasi baru beroperasi," terang Olivia.
Sepanjang kuartal III-2013, perusahaan yang punya kode saham MTLA ini mencatatkan pendapatan Rp 220,24 miliar atau tumbuh 10,36% dari pendapatan periode serupa 2012 sebesar Rp 199,56 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News