Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (Metland) belum memiliki rencana untuk membangun kawasan terpadu kelas menengah ke atas (middle up). Alasannya, hingga saat ini, Metropolitan Land menilai kondisi ekonomi nasional masih belum bergairah. Karena itu, saat ini, Metland masih fokus membidik konsumen di kelas menengah ke bawah
"Kalau menengah ke atas masih berat. Saat ini kami masih fokus ke pasar superblock middle low," kata Olivia Surodjo, Sekretaris Perusahaan PT Metropolitan Land Tbk kepada KONTAN, Rabu (6/4)
Menurut Olivia, superblok adalah pengembangan yang cocok apalagi di kawasan perkotaan. Apalagi, infrastruktur di perkotaan seperti Jakarta belum memadai, sehingga membuka peluang bisnis superblok.
Meski begitu, kata Olivia, sejauh ini proyek superblock belum menyumbang banyak terhadap pendapatan perusahaan. Karena itu, hingga kini perusahaan belum berencana menggenjot pembangunan kawasan terpadu.
"Superblock yang masih kami bangun yang di Cileungsi, target marketnya middle dan middle low untuk apartemen. Karena, harganya mulai dari Rp 200 jutaan untuk menyesuaikan permintaan terbanyak konsumen saat ini" tandas Olivia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News