Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mengatakan jika pihaknya belum memiliki rencana untuk mengembangkan ekspansi ke kawasan Mandalika.
Sebagai informasi, harga tanah di kawasan Mandalika tercatat terus naik. Harga tanah dari sebelumnya Rp400.000-Rp500.000 per meter persegi menjadi Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per meter persegi. Angka ini diperkirakan terus merangkak naik hingga akhir 2022 menjadi sekitar Rp2 juta per meter persegi, terutama di area Sirkuit Mandalika.
"Untuk saat ini kami belum merencanakan berekspansi ke Mandalika. Namun tentunya kenaikan harga seperti ini menjadi harapan developer. Tapi kami tidak fokus ke daerah tersebut sehingga tidak bisa berkomentar lebih lanjut," jelas Direktur MTLA, Olivia Surodjo kepada Kontan, Selasa (15/2).
Baca Juga: PPN DTP Diperpanjang, Ini Kata Metropolitan Land (MTLA)
Lebih lanjut, MTLA mengungkapkan tahun ini fokus mengembangkan proyek hotel di daerah Puri. Lokasi tersebut juga masih berada dalam satu kawasan dengan Metland Puri. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah mulai melanjutkan pembangunan hotel Royal Venya Ubud.
Sementara itu, untuk proyek residensial MTLA masih mengembangkan kawasan proyek-proyek eksisting, seperti pembangunan Milenia Square dan Waterland di Metland Cibitung sebagai penambahan sarana rekreasi. "Kami juga ada penambahan tenant baru di kawasan Metland Transyogi, Ace Express yang baru beroperasional hari ini," tambahnya.
Dengan adanya berbagai proyek yang digarap, MTLA, tahun ini pihaknya menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun. Angka itu lebih tinggi dari target tahun lalu yang sebesar Rp 1,6 triliun. Untuk capex tahun 2022, MTLA menganggarkan dana Rp650 miliar, lebih besar dari tahun lalu Rp550 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News