kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MGRO optimistis kinerja bisnisnya membaik di kuartal ketiga tahun ini


Senin, 14 Oktober 2019 / 17:04 WIB
MGRO optimistis kinerja bisnisnya membaik di kuartal ketiga tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) tengah menggenjot kinerja bisnisnya sampai akhir tahun ini di tengah banyak tantangan yang dihadapi. Dimana pada paruh pertama 2019, pendapatan perseroan masih mengalami penurunan.

Akhir-akhir ini sebenarnya harga Crude Palm Oil (CPO) mulai mengalami kenaikan. Elvi, Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO) mengakui bahwa mulai terjadi tren kenaikan harga CPO pada akhir September hingga minggu kedua Oktober ini.

Baca Juga: Bea Keluar CPO Ditunda, Emiten Sawit Gembira

Penguatan dikarenakan adanya penguatan permintaan pada pasar China dan India serta peningkatan konsumsi biodiesel, sedangkan pasokan stok menipis terjadi karena perlambatan produksi. Namun demikian, menurut penilaian perusahaan berdasarkan pandangan dari beberapa analis menyebutkan bahwa harga CPO masih beresiko terkoreksi.

Sedangkan terkait capaian kinerja bisnis sampai kuartal-III tahun ini, perusahaan mengaku dari segi operasional masih lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Namun dengan harga CPO dan Palm Kernel (di awal) tahun ini yang lebih rendah dibanding dengan tahun lalu, cukup berimbas pada beberapa indikator keuangan perusahaan," ungkap Elvi kepada Kontan.co.id, Senin (14/10).

Adapun untuk target angka pertumbuhan tahun ini yang cukup besar, untuk revenue sekitar Rp 5 triliun dimana capaian tahun lalu hanya Rp 2 triliun. Elvi bilang perusahaan sampai saat ini tetap optimistis dengan rencana bisnis yang telah dibuat sebelumnya dan berusaha keras untuk pencapaiannya.

Baca Juga: Sinarmas Agribusiness and Food akan replanting hingga 2027

Yang bakal jadi pendorong penjualan perusahaan salah satunya pengakuisisian pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan dan realisasi pembangunan pabrik refinery di Riau. Diharapkan keberadaan unit produksi baru tersebut bakal mengerek produksi CPO perusahaan dan berimbas positif bagi penjualan MGRO.

Sekadar informasi, laporan keuangan perusahaan pada semester-I 2019 penjualan bersih tercatat senilai Rp 817,35 miliar atau turun 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 836,59 miliar. Namun beban pokok penjualan dapat ditekan hingga 5,1% year on year (yoy) menjadi Rp 742,77 miliar sampai akhir Juni 2019 ini.

Alhasil laba kotor MGRO terkerek naik 38,6% dari Rp 53,8 miliar di semester-I 2018 menjadi Rp 74,58 miliar di semester-I 2019. Pos beban administrasi, keuangan dan lainnya menggerus keuntungan perseroan dan menyisakan rugi bersih senilai Rp 397 juta sampai akhir Juni 2019.

Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) harapkan kenaikan pendapatan 150% di tahun 2019

Rugi bersih tersebut menyusut dibandingkan jumlah rugi bersih di semester-II 2018 yang tercatat senilai Rp 18,12 miliar. Persoalan fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO) sepanjang semester-I memang menjadi tantangan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×