kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.209   119,64   1,48%
  • KOMPAS100 1.139   20,35   1,82%
  • LQ45 817   20,20   2,54%
  • ISSI 288   2,78   0,97%
  • IDX30 427   11,56   2,78%
  • IDXHIDIV20 485   14,80   3,15%
  • IDX80 127   2,48   2,00%
  • IDXV30 134   0,93   0,70%
  • IDXQ30 136   4,16   3,17%

MHU Dorong Transisi Energi Adil Melalui Penguatan Ekonomi Lokal


Selasa, 21 Oktober 2025 / 12:13 WIB
MHU Dorong Transisi Energi Adil Melalui Penguatan Ekonomi Lokal
ILUSTRASI. MMSGI menghadirkan inisiatif Rumah Cokelat Lung Anai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Multi Harapan Utama (MHU) menunjukkan bahwa transisi energi berkeadilan tak hanya soal meninggalkan batu bara, tetapi juga memastikan ekonomi lokal tetap bertumbuh pasca tambang. MHU menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial (CSR) dan pemberdayaan masyarakat (PPM) berbasis pemetaan sosial agar sesuai dengan potensi dan kebutuhan wilayah setempat.

Program tersebut melibatkan masyarakat, UMKM, koperasi, BUMDes, lembaga pendidikan, hingga pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan dampak ekonomi. Pendekatan kolaboratif ini dinilai berhasil menjadikan kawasan pascatambang MHU sebagai contoh nyata praktik keberlanjutan di sektor pertambangan Indonesia.

“Transisi energi yang adil bukan hanya tentang beralih dari fosil ke energi baru, tetapi juga tentang menjaga kehidupan dan memberdayakan masyarakat. Keberhasilan transisi diukur dari seberapa banyak kehidupan yang bisa kita bangun kembali di sepanjang prosesnya,” ujar Aris Subagyo, Kepala Teknik Tambang MHU, dalam keterangannya, Senin (20/10).

Salah satu kisah suksesnya adalah BUMDes Sungai Payang yang kini mencatat omzet Rp19 miliar pada 2024 dan menciptakan lebih dari 200 lapangan kerja, termasuk bagi perempuan kepala keluarga dan masyarakat kurang mampu. BUMDes ini bahkan telah berkembang menjadi badan usaha B2B di sektor logistik, katering, dan konstruksi, serta menjalankan program CSR secara mandiri sejak 2020.

Baca Juga: Strategi MMS Group Jalankan Program Keberlanjutan

MHU juga memberdayakan perempuan adat Dayak Kenyah di Desa Lung Anai melalui hilirisasi biji kakao. Dikelola oleh 12 perempuan adat, mereka menghasilkan produk cokelat bermerek “Rumah Cokelat Lung Anai”, yang menjadi salah satu model bisnis pertama di Indonesia di mana produk cokelat diproduksi langsung oleh masyarakat adat.

Selain itu, MHU bersama MMS Group,  PT Bramasta Sakti, dan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda melakukan kajian akademis untuk mengubah lahan bekas tambang menjadi kawasan agroindustri berbasis potensi lokal. Dari riset ini lahir pupuk organik “Biomasta” yang terbukti meningkatkan kesuburan tanah bekas tambang.

Saat ini, MMSGI dan Politani Samarinda juga meneliti pemanfaatan pupuk “Biomasta” yang dihasilkan dari kotoran sapi di Jayatama Miniranch untuk budidaya sereh wangi di lahan pascatambang MHU. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya menciptakan ekonomi sirkular di kawasan bekas tambang.

Transformasi berlanjut melalui program praktik kerja lapangan (PKL) bersama SMK El Fhaluy Al Faizin dan SMKN 3 Tenggarong di Jayatama Miniranch dan demoplot hortikultura. Program ini memberi pengalaman kerja nyata bagi siswa serta memperkuat kompetensi pertanian dan peternakan modern di wilayah pascatambang.

Baca Juga: MMS Group Hadirkan Inovasi Hijau Lewat Pemberdayaan Adat dan Ekonomi Lokal

Baru-baru ini, MHU di Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi tuan rumah kunjungan delegasi internasional International Climate Initiative – Just Energy Transition (IKI–JET) yang diinisiasi GIZ 

Kunjungan yang diikuti lebih dari 40 peserta dari sembilan negara—termasuk Chile, Kolombia, Mongolia, Afrika Selatan, Thailand, Vietnam, India, Kazakhstan, dan Indonesia ini merupakan bagian dari International Capacity Development Program for Coal Regions in Transition. Program tersebut bertujuan memperkuat pertukaran pengetahuan terkait praktik transisi energi berkeadilan di wilayah penghasil batu bara.

Delegasi meninjau kawasan pascatambang MHU di Desa Jonggon Jaya, yang kini bertransformasi menjadi pusat agroindustri, edukasi, dan inovasi masyarakat lokal. Melalui berbagai inisiatif, MHU menunjukkan bahwa transisi energi dapat dilakukan secara adil bagi manusia dan lingkungan.

“Program pascatambang MHU menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana perusahaan batu bara dapat merehabilitasi lahan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal dan adat secara inklusif,” ujar Ade Cahyat, perwakilan GIZ Indonesia/ASEAN.

Selanjutnya: BSI Gandeng GGGI Akselerasi Pengembangan Ekosistem Keuangan Berkelanjutan

Menarik Dibaca: Pasar Aset Kripto Rontok, Koin FLOKI Mendaki ke Puncak Top Gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×