Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan di Indonesia melakukan pengembangan bisnis lewat aksi korporasi berupa akuisisi. Kendati kondisi ekonomi global diancam oleh beragam ketidakpastian, tercatat sudah ada beberapa perusahaan di beragam sektor yang sudah dan akan melakukan aksi korporasi tersebut di tahun 2023.
Seperti, PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, yang membeli 19,99% kepemilikan saham Nickel Industries Limited (NIC) melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara. Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada Danusa Tambang dengan harga A$ 1,10 per saham dengan total investasi sebesar A$ 943 juta.
Kemudian ada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Usai mengakuisisi dua entitas usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), kali ini TPIA memperluas usahanya di sektor infrastruktur energi.
Aksi tersebut dilakukan TPIA melalui PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak perusahaan yang telah dimiliki secara mayoritas. KDL akan mengakuisisi kepemilikannya di PT Krakatau Posco Energy (KPE) menjadi 45%. Nilai total akuisisi tersebut mencapai Rp 3,24 triliun.
Baca Juga: Ini Dasar Perhitungan Harga Saham Divestasi Vale Indonesia (INCO)
Group Salim yang menguasai kepemilikan PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) juga getol mengakuisisi merek mobil Eropa. Terbaru, IMAS melakukan akuisisi saham PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) pada akhir Maret 2023.
Adapun, akuisisi Mercedes Benz di Indonesia melibatkan IMAS bersama Inchcape Motors Private Limited (Inchcape). Di mana, dalam akuisisi itu, Inchape memiliki 70% dan Indomobil 30%.
Selain itu, ada PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang telah merampungkan akuisisi produsen nikel matte, PT Huaneng Metal Industry (HNMI). Akuisisi 60% saham HNMI oleh MBMA ini berlaku efektif per 31 Mei 2023 dengan total nilai transaksi mencapai US$ 75 juta.
Berikutnya, PT Indobara Utama Mandiri yang mengakuisisi saham Gunung Bara Utama, aset milik terdakwa kasus korupsi Asabri, Heru Hidayat, senilai Rp 1,94 triliun.
Baca Juga: Ambil 19,9% Saham Nickel Industries, United Tractors (UNTR) Masuk Bisnis Non Batubara
Perusahaan ini melakukan transaksi tersebut setelah ditetapkan sebagai pemenang lelang saham Gunung Bara Utama oleh Kejaksaan Agung pada Kamis (8/6) lalu.
PT Petrosea Tbk (PTRO) juga dikabarkan akan melakukan akuisisi PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) dengan total transaksi senilai US$ 90,5 juta. Dengan rencana akuisisi ini, Petrosea menargetkan target produksi di tahun 2023 mencapai 500.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News