kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Minati Merpati, investor Rusia dan China temui RI


Kamis, 10 April 2014 / 12:10 WIB
Minati Merpati, investor Rusia dan China temui RI
ILUSTRASI. Cek Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini, Kamis 17 November 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah tengah menunggu dua calon investor yang berminat meminang PT Merpati Nusantara Airlines yang kini sedang sekarat, salah satunya adalah Xi'an Aircraft Industrial Corporation, sebuah produsen pesawat milik pemerintah China.

"Rusia, Tiongkok (China) ketemu saya. Mereka kerjasama dengan Merpati silakan. Bawa pesawat, silakan. Mau beli silakan. Bentuk kerjasamanya apa terserah," ungkap Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, ditemui usai rapat pimpinan BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (10/4).

Namun saat ditanya mengenai mana yang paling mungkin dipilih dari dua calon investor tersebut, Wahyu mengaku tidak tahu pasti. Dia pun menegaskan tidak ada target kapan keputusan dari keduanya bakal diterima oleh pemerintah Indonesia. "Mereka berdua balik dulu kan. Xi'an kan BUMN-nya Tiongkok, dia balik ke negaranya lapor dulu ke Kementerian BUMN-nya," kata Wahyu.

Terlepas dari menunggu keputusan dua calon investor, Wahyu memastikan restrukturisasi Merpati tetap berjalan, kendati pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir dan berganti. "Yang jelas pemerintah enggak mau menginjeksi dana lagi," tutupnya.

Sebelumnya, Xi'an dikabarkan sudah mengirimi Kementerian BUMN surat resmi, yang isinya intinya meminati Merpati. Demikian pula dengan Sukhoi, Rusia. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, beberapa waktu lalu menuturkan, akan segera menggelar pertemuan untuk membahas hal tersebut.

"Pola kerjasama harus diperjelas, bisa saja Xi'an masuk dengan investasi menambah jumlah pesawat. Termasuk juga masalah pengoperasiannya," ujarnya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×