Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa maskapai penerbangan meminati rute penerbangan maskapai Merpati yang ditawarkan oleh Kementrian Perhubungan. Salah satu yang tertarik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Maskapai ini menyatakan siap mengisi rute Sorong-Timika yang sempat diterbangi Merpati .
“Satu yang lagi kita ekplorasi adalah Sorong-Timika, kebetulan rute-rute Merpati yang ditawarkan Kementrian Perhubungan kepada kita adalah rute-rute yang diterbangkan merpati dengan pesawat yang kecil-kecil,” ujar Erik Maijer, Direktur Sales dan Marketing Garuda Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta, Senin malam (24/3/2014).
Erik menjelaskan, rute-rute yang ditawarkan Kemenhub ke Garuda merupakan rute-rute yang biasa diterbangi oleh pesawat kecil dengan kapasitas 18 penumpang. Sedangkan sampai saat ini Garuda belum memiliki pesawat kecil berkapasitas 18 penumpang seperti yang dimiliki Merpati.
Oleh karena itu Garuda hanya akan melihat daftar rute yang memungkinkan diterbangi pesawat yang dimiliki Garuda. “Kita tidak punya pesawat sekecil itu, pesawat kita yang paling kecil kapasitasnya 70 orang. Sebenarnya kalo lihat dari dari daftar yang memungkinkan hanya rute itu, rute Sorong-Timika, nah ini kita ngurusin izin karena belum ada izin juga dari bandara Timika,” katanya.
Penawaran rute yang merpati tersebut ditawarkan sejak satu bulan yang lalu melalui surat yang dikirimkan oleh Kemenhub ke Garuda Indonesia. “Kita langsung follow up. Sekarang sedang proses memperoleh semua perizinan yang dibutuhkan,” ujanya.
Sebelumnya, Kemenhub sudah menawarkan 19 rute yang tadinya diterbangi Merpati ke operator penerbangan lain. Keputusan itu menyusul dibekukannya air operator certificate (AOC) Merpati sementara waktu.
Tercatat sebanyak lima maskapai berminat menerbangi rute Merpati, mereka adalah Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Kalstar dan Express. Di tengah lilitan utang sebesar Rp6,7 triliun, Merpati juga menghadapi tuntutan karyawan yang tidak mendapatkan gaji selama 3 bulan.
Bahkan karena tidak menerima hak-hak normatif sejak November 2013, 50 pilot PT Merpati Nusantara Airline (MNA) hengkang dari maskapai yang melayani rute perintis tersebut. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News