Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) menanti kontribusi anak usaha di tengah bayang-bayang pelemahan harga komoditas akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak bilang selain menanti setoran dividen PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2021 mendatang, pihaknya berharap kontribusi dari sejumlah anak usaha seperti Inalum dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) guna membayar utang.
Baca Juga: Soal peran BUMN dalam RUU Minerba, begini tanggapan MIND ID
"Memang ada pelemahan, tapi tidak semua. Ada komoditas yang meningkat seperti emas. Bauksit memang relatif naik, tapi yang lain turun," ujar Orias dalam sesi Konferensi Pers Virtual, Jumat (15/5).
Orias melanjutkan, kontribusi dividen PTFI juga baru akan mencapai nilai yang maksimal pada 2023 mendatang pasca peralihan tambang terbuka menuju tambang bawah tanah. Saat 2021 mendatang dividen yang dibagikan diprediksi berada pada kisaran 70%.
Sementara itu, pihaknya bakal terus berupaya untuk mendorong eksplorasi oleh dua anak usaha yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) guna menambah cadangan. Orias menyebutkan, pihaknya berharap EBITDA tahun ini bakal menyamai capaian tahun lalu di besaran US$ 770 juta kendati dibayangi sentimen pelemahan harga komoditas dan produksi yang terganggu.
Ia pun memastikan pihaknya tidak akan melakukan penerbitan obligasi tambahan pasalnya kebutuhan dana saat ini telah tercukupi. "Kebutuhan dana sudah terpenuhi dengan penerbitan obligasi global yang terbaru. Nanti sesudah 2021 atau 2023 saat penerimaan dividen dari Freeport cukup signifikan untuk kita. Juga setelah rasio kita membaik," terang Orias.
Baca Juga: Setoran dividen BUMN akan ditunda, begini respons MIND ID