kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.152   57,39   0,81%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,59   1,32%
  • ISSI 224   1,32   0,59%
  • IDX30 424   5,00   1,19%
  • IDXHIDIV20 504   2,47   0,49%
  • IDX80 117   1,49   1,29%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 139   1,42   1,03%

MIND ID menanti kontribusi dari anak usaha di tengah pelemahan harga komoditas


Sabtu, 16 Mei 2020 / 05:05 WIB
MIND ID menanti kontribusi dari anak usaha di tengah pelemahan harga komoditas


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) menanti kontribusi anak usaha di tengah bayang-bayang pelemahan harga komoditas akibat pandemi Covid-19.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak bilang selain menanti setoran dividen PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2021 mendatang, pihaknya berharap kontribusi dari sejumlah anak usaha seperti Inalum dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) guna membayar utang.

Baca Juga: Soal peran BUMN dalam RUU Minerba, begini tanggapan MIND ID

"Memang ada pelemahan, tapi tidak semua. Ada komoditas yang meningkat seperti emas. Bauksit memang relatif naik, tapi yang lain turun," ujar Orias dalam sesi Konferensi Pers Virtual, Jumat (15/5).

Orias melanjutkan, kontribusi dividen PTFI juga baru akan mencapai nilai yang maksimal pada 2023 mendatang pasca peralihan tambang terbuka menuju tambang bawah tanah. Saat 2021 mendatang dividen yang dibagikan diprediksi berada pada kisaran 70%.

Sementara itu, pihaknya bakal terus berupaya untuk mendorong eksplorasi oleh dua anak usaha yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) guna menambah cadangan. Orias menyebutkan, pihaknya berharap EBITDA tahun ini bakal menyamai capaian tahun lalu di besaran US$ 770 juta kendati dibayangi sentimen pelemahan harga komoditas dan produksi yang terganggu.

Ia pun memastikan pihaknya tidak akan melakukan penerbitan obligasi tambahan pasalnya kebutuhan dana saat ini telah tercukupi. "Kebutuhan dana sudah terpenuhi dengan penerbitan obligasi global yang terbaru. Nanti sesudah 2021 atau 2023 saat penerimaan dividen dari Freeport cukup signifikan untuk kita. Juga setelah rasio kita membaik," terang Orias.

Baca Juga: Setoran dividen BUMN akan ditunda, begini respons MIND ID




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×