Reporter: Nadia Citra Surya |
JAKARTA. Jika tak ada aral, Tol Kanci-Pejagan akan resmi beroperasi pekan depan. Semua persiapan telah rampung. Badan Pangatur Jalan Tol (BPJT) pun sudah kelar mengevaluasi tol milik PT Bakrie Toll Road tersebut.
"Peresmian akan kami laksanakan Selasa (26 Januari)," ujar Kepala BPJT Nurdin Manurung pada KONTAN (19/1).
BPJT telah melakukan evaluasi dan uji kelayakan terhadap ruas tol sepanjang 35 kilometer (km) itu sejak 28 Desember 2009. "Jadwal itu molor dari semula karena ada beberapa hari libur nasional," terang Yusid Toyib, Sekretaris BPJT yang ikut dalam tim uji layak operasional (ULO).
Tim ULO yang terdiri dari BPJT, Departemen Perhubungan, dan Departemen Pekerjaan Umum sempat menemukan beberapa kekurangan dalam evaluasi yang dikebut sejak akhir tahun lalu itu. Di antaranya kekurangan rambu-rambu lalu lintas, pembatas jalan, serta pita kejut. "Kekurangan tidak bersifat mendasar, maka proses melengkapinya pun tidak memakan waktu terlalu lama," imbuh Yusid.
Meski belum bersedia memerinci besaran patokan tarif, santer kabar tarif tol baru ini rata-rata Rp Rp 621 per km. Dengan jarak 35 km, pengendara harus membayar Rp 21.735 untuk jarak terjauh.
Jika benar, tarif ini lebih tinggi ketimbang ruas tol lain. Misalnya tarif tol Jakarta-Bogor-Ciawi, dengan jarak 59 km, cuma Rp 6.500. Atau ruas Jakarta-Tangerang sepanjang 33 km dengan tarif Rp 4.000. Namun, tarif Kanci-Pejagan ini masih bisa berubah. Sebab, keputusan finalnya di BPJT.
"Saya belum bisa pastikan soal itu, tunggu saat peresmiannya saja," ujar Nuzirman Nurdin, Sekretaris Perusahaan PT Bakrieland Development Tbk, induk Bakrie Toll Road.
Yang jelas setelah beroperasi, Bakrie menargetkan tol dengan investasi Rp 2,2 triliun itu bisa menjaring trafik lalu lintas tinggi. "Perhitungan kami sekitar 18.000 kendaraan per harinya," kata Nuzirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News