Reporter: Andy Dwijayanto, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) lagi-lagi harus gigit jari. Upaya mereka untuk mencicipi gurihnya bisnis minimarket kembali harus terhenti. Sebagai bukti, HERO memutuskan untuk menutup seluruh gerai minimarket miliknya karena kalah bersaing.
Penutupan minimarket Giant merupakan "percobaan" gagal yang kesekian. Pada 2015 lalu, HERO juga memutuskan untuk menghentikan kegiatan operasional seluruh gerai convenience store Starmart yang dimiliki perseroan. Pada waktu itu, manajemen HERO menjelaskan, penutupan dilakukan untuk seluruh gerai yang berkinerja kurang baik.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah gerai yang ditutup mencapai 50 gerai. HERO telah melakukan penandatanganan perjanjian penjualan mayoritas gerai Starmart dengan PT Fajar Mitra Indah. Perusahaan tersebut merupakan pihak tidak berafiliasi dengan perseroan.
Baca Juga: Hero Supermarket (HERO) layani 90 juta pelanggan setiap tahunnya
Nah, kini, HERO kembali melakukan langkah serupa dengan menutup gerai minimarket Giant miliknya. Hanya saja, alasannya berbeda. Penutupan gerai minimarket kali ini bertujuan melakukan transformasi multitahun untuk mengembangkan bisnis jangka panjang. Langkah ini mereka ambil seiring dengan pola belanja pelanggan yang terus berubah.
Beberapa strategi sudah HERO lakukan. Salah satu yang dilakukan selain melakukan konversi gerai Giant menjadi IKEA adalah Giant menutup beberapa gerai Giant miliknya, termasuk gerai Giant Mart.
Baca Juga: Investasi lebih murah, HERO bakal sulap Giant jadi Ikea lagi
Giant Mart merupakan format baru minimarket Giant yang dikenalkan pada 2017 lalu.
"Sebelumnya kami punya tiga gerai Giant Mart dan sudah tutup karena sulit bersaing. Alasan kami tutup karena kami harus fokus pada format dan transformasi bisnis," ujar Gareth Glynne, Direktur HERO di Jakarta, Jumat (29/11)
Asal tahu saja, Giant Mart diperkenalkan pertama kali pada 16 Agustus 2017 lalu dengan membuka gerai di Jakarta Barat.
Baca Juga: HERO: Ikea Jakarta Garden City dan Bandung beroperasi kuartal IV 2020
Kemudian pada awal tahun 2018 perusahaan melakukan ekspansi penambahan dua gerai lainnya.
Hanya saja, pasar minimarket domestik memang sangat kompetitif.
Selain Indomaret milik PT Indomarco Prismatama yang jumlah gerainya sampai kuartal III 2019 mencapai 17.200 gerai, masih ada Alfa Mart milik PT Sumber Alfaria Trijaya, Alfamidi, dan Lawson.
Baca Juga: Hero Supermarket buka gerai Ikea yang kedua di Sentul City
"Kami ingin fokus dengan format yang ada, kami tidak mau main kesana. Jadi kami punya tiga gerai (Giant Mart) dan itu pun hanya trial, jadi kami tutup semua," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News