kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak goreng menghangat di bulan suci


Jumat, 27 Juni 2014 / 08:18 WIB
Minyak goreng menghangat di bulan suci
ILUSTRASI. Cara mengganti tema DM Instagram.


Reporter: Sinar Putri S.Utami, Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produsen minyak goreng berharap penjualan pada masa Lebaran tahun ini bisa bisa mengerek penjualan hingga 10%-20%. Pada masa Ramadan biasanya penjualan sudah naik 10%, dan menjelang Lebaran naik jadi 20%.

Salah satu industri minyak goreng yang menuai berkah menjelang Ramadan itu adalah PT Tunas Baru Lampung Tbk. Perusahaan dengan  kode saham TBLA ini memproyeksikan, momentum Ramadan mampu menggenjot permintaan hingga 20% di atas bulan-bulan biasanya.

Hardy Sekretaris Perusahaan TBLA bilang, kenaikan permintaan minyak goreng itu sudah dirasakan sebelum Ramadan, dan terus berlangsung sampai Lebaran. Asal tahu saja, TLBA merupakan produsen minyak goreng dengan merek kemasan Rosebrand.

Pada kuartal satu tahun ini, Tunas Baru mencatat penjualan minyak goreng Rp 287 miliar atau naik 24,6% jika dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp 231 miliar.

Lonjakan permintaan menjelang Ramadan juga dirasakan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). Namun, Investor Relation SMAR Pinta Candra belum bisa memastikan berapa besar kenaikannya. Asal tahu saja, SMAR memproduksi minyak goreng merek Filma dan Kunci Mas.

Segendang sepenarian dengan SMAR, produsen minyak goreng Musim Mas Group juga menatap berkah kenaikan penjualan minyak goreng saat Ramadan dan Lebaran.

Togar Sitanggang, Senior Manager PT Musim Mas bilang, kenaikan permintaan minyak goreng pada lebaran ini 5%–10%. Namun, Togar menyebut kenaikan penjualan saat Ramadan itu tak berpengaruh besar kepada pendapatan perusahaan.

Sesuai hukum pasar, lonjakan permintaan jelang puasa dan Lebaran ini menggoreng harga minyak goreng. Ketua Umum Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsyad bilang, kenaikan rata-rata harga minyak goreng menjelang Lebaran mencapai 10%. Namun dia menganggap kenaikan harga ini masih dalam ukuran yang wajar.

Asmar menyebut harga minyak goreng naik lantaran ongkos pengiriman juga naik.  Namun Asmar tidak memerinci kenaikan ongkos transportasi tersebut.

Dalam catatan Kementerian Perdagangan, selama bulan Juni ini harga minyak goreng kemasan naik 0,8% dari Rp 14,699 per pak berisi 650 mililiter, pada tanggal 2 Juni 2014, menjadi Rp 14,818 per pak pada 26 Juni 2014.

Sementara itu harga minyak goreng curah justru mengalami penurunan. Awal Juni lalu harga per kilogram sebesar Rp 11,701 menjadi Rp 11,629 pada Kamis (26/6).      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×